TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mencatat luas areal pertanian yang mengalami gagal panen atau puso akibat kemarau panjang meningkat.
Kepala Dinas Pertanian Bangkalan Abdul Razak mengatakan Agustus lalu jumlah areal tanaman padi yang mengalami puso hanya 28 hektare dan hanya ada di Kecamatan Blega.
Namun pada September ini, kata dia, lahan puso bertambah menjadi 63 hektare dan menyebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Klampis, Kokop, dan Burneh. "Naik lebih dari 50 persen dalam sebulan terakhir," kata dia, Rabu, 23 September 2015.
Menurut Razak, meski meningkat, tapi puso di Bangkalan masih dalam kategori wajar. Jika dibandingkan dengan total luas areal pertanian yang mencapai 29.658 hektare, maka puso di Bangkalan tidak sampai satu persen. "Lahan yang gagal panen karena terlambat memulai penanaman," ujar dia.
Tim pertanian dari Komando Distrik Militer 0829 Bangkalan meneliti penyebab puso di Kecamatan Blega beberapa waktu lalu. Komandan Kodim Bangkalan Letnan Kolonel Infantri Sunardi Isnanto mengatakan pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pertambangan Bangkalan untuk meneliti kemungkinan adanya sumber air untuk lahan pertanian di Blega. "Hasil penelitian, sama sekali tidak ada sumber air di sana," katanya.
Agar puso serupa tidak terulang di musim mendatang, tutur dia, anggota Babinsa Blega diharapkan lebih aktif lagi untuk memantau aktivitas pertanian di wilayahnya. "Memastikan pertanian berjalan dengan baik adalah salah satu tugas TNI," katanya.
MUSTHOFA BISRI