TEMPO.CO, Jakarta - Kasubag Humas Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Ditjen Lapas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Akbar Hadi Prabowo mengatakan siang ini akan digelar konferensi pers terkait dengan beredarnya foto terpidana Gayus Tambunan yang sedang berada luar penjara. Konferensi pers itu akan digelar sekitar pukul 13.00 WIB.
"Nanti akan ada konferensi pers di Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, nanti Kadiv Pas yang akan memberikan penjelasan secara detail dan lengkap," kata Akbar Hadi saat dihubungi Tempo, Senin, 21 September 2015.
Sebelumnya, pemilik akun Facebook bernama Baskoro Endrawan mem-posting foto seseorang yang mirip Gayus Tambunan sedang duduk di sebuah meja makan. Pada dinding laman Facebook-nya, Baskoro menuliskan bahwa Gayus Tambunan terakhir dilihat pada 9 Mei 2015 di sebuah restoran di bilangan Jakarta.
Di dalam foto, tampak seseorang mirip Gayus Tambunan sedang bertemu dengan dua perempuan. "Ada yang tau Gayus Tambunan dimana? Konon sih di vonis 30 tahun penjara," tulis Baskoro. "Foto wanita saya blurred atas dasar nama baik, tapi gak dengan Gayus Tambunan," lanjut Baskoro di dinding Facebook-nya pada 19 September 2015.
Ada versi lain yang menyebutkan orang dalam foto tersebut bukanlah Gayus Tambunan, tersangka mafia pajak yang saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Bandung. Seorang pemilik akun Kompasiana bernama Pakde Kartono mengatakan bahwa itu adalah foto dia.
Lewat artikel lain yang berjudul Gara-gara Pakde Kartono dan Inbox Kompasiana, Pakde Kartono mengatakan bahwa itu adalah foto dia yang sedang menemui dua orang Kompasianer bernama Ifani dan Vita Sinaga. Ia menyayangkan ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan fotonya dengan tujuan tidak baik.
"...Karena plintiran cerita dari pihak-pihak yang tidak suka ke Saya, Ifani dan Vita, dan kebetulan orangnya itu-itu aja, dia lagi dia lagi, salah satunya yang teridentifikasi adalah kompasianer Tomi Unyu-unyu, yang HANYA muncul jika ada tensi tinggi di kompasiana terkait eksistensi Pakde Kartono dan Ifani yang tulisan-tulisannya banyak disukai pembacanya, sampai-sampai Saya dan Ifani jadi harus membuat tulisan klarifikasi, yang seharusnya waktu yang ada bisa dipakai untuk membuat tulisan lain...."
LARISSA HUDA