Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kebakaran Hutan, Pendakian ke Ciremai Masih Ditutup

image-gnews
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Kuningan - Jalur pendakian ke Gunung Ciremai hingga kini masih ditutup. Penutupan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan kembali di musim kemarau yang semakin panas. “Saat ini jalur pendakian ke Gunung Ciremai memang belum dibuka kembali,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin 21 September 2015.

Penutupan jalur pendakian menurut Agus untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan hutan Gunung Ciremai yang saat ini sudah semakin kering. Sedikit saja gesekan, termasuk bara api sekecil apa pun bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. “Bukan berarti kami menuduh orang sebagai penyebab kebakaran, hanya untuk antisipasi,” kata Agus.

Saat ini, lanjut Agus, hutan di kawasan Gunung Ciremai sudah terbakar sebanyak 3 kali. Kebakaran besar terjadi sebanyak 2 kali, yaitu pada 14 Agustus 2015 lalu yang menghanguskan hutan di kawasan Gunung Ciremai seluas 185 hektar.

Api baru bisa dipadamkan pada 25 Agustus 2015. Kebakaran itu pun turut melahap sebagian besar hutan edelweiss yang ada di sekitar kawah Gunung Ciremai. Sejak terjadinya kebakaran 14 Agustus lalu, jalur pendakian ke Gunung Ciremai pun sudah mulai ditutup.

Kebakaran cukup besar lainnya terjadi pada Jumat 18 September 2015. Namun api sudah bisa dipadamkan pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB. sedangkan lahan yang terbakar sekitar 4 hektar. Untuk penyebab kebakaran sendiri, menurut Agus merupakan kewenangan dari aparat yang berwenang. “kami hanya berupaya melakukan tindakan antisipasi,” katanya. Termasuk dengan masih melarang pendaki memasuki kawasan pendakian hutan Gunung Ciremai.

Sementara itu berdasarkan informasi BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, puncak musim kemarau di wilayah Cirebon baru akan terjadi akhir September hingga awal Oktober nanti. "Saat ini suhu udara di wilayah Cirebon bisa mencapai 38 derajat celcius,” kata Forecaster di BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin. Warga pun diminta untuk selalu waspada terhadap cuaca yang menyengat yang terjadi di Cirebon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu kebakaran hutan menimbulkan peningkatan suhu udara di tiga titik di Gunung Argopuro yang masuk dalam kompleks Pegunungan Hyang. Pegunungan yang wilayahnya mencakup tiga kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Jember dan Situbondo ini juga sempat mengalami kebakaran pada pekan kemarin.

Remon, Kepala Pengendali Lapangan Masyarakat Peduli Api mengatakan ada peningkatan suhu udara di tiga titik yakni di Alun-alun Kecil, Rawa Embik dan di kawasan Gunung Hyang. "Suhunya bisa mencapai antara 38 hingga 40 derajat celcius," ujar relawan Masyarakat Peduli Api di Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo kepada Tempo, Senin, 21 September 2015.

Tingginya suhu di sekitar titik api itu lantaran bara api yang masih menyala hingga saat ini. "Bara dibawahnya masih menyala," kata Remon yang juga terlibat dalam penanganan kebakaran hutan itu.

IVANSYAH | DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

7 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu


Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

33 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.


Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

13 Februari 2024

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

Kabupaten ini kaya akan lokasi wisata. Berikut tujuh destinasi wisata air di Kuningan bisa Anda kunjungi usai mencoblos Pemilu 2024.


5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

13 Februari 2024

Nasi Kasreng. Instagram/kuninganfoodies
5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

Aneka kuliner khas Kuningan, Jawa Barat itu bahkan bisa menjadi buah tangan untuk Anda bawa pulang.


Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.