TEMPO.CO, Tulungagung - Perum Jasa Tirta memastikan pasokan air untuk irigasi sawah aman hingga akhir tahun. Tandon air Waduk Wonorejo saat ini bahkan surplus hingga medio September 2015.
Kepala Subdivisi ASA II Perum Jasa Tirta I Waduk Wonorejo Kurdianto mengatakan waduk yang menjadi sumber irigasi ratusan hektare lahan pertanian di Tulungagung ini masih surplus lebih dari 5,1 juta meter kubik air.
Pasokan yang cukup melimpah ini bahkan mampu mengairi 800 hektare lahan pertanian di Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. “Pasokan air kita masih surplus 1,84 mdpl (meter di atas permukaan laut),” kata Kurdianto, Jumat, 18 September 2015.
Menurut Kurdianto, kebutuhan areal persawahan di Kabupaten Tulungagung tak hanya bergantung pada Waduk Wonorejo. Di kabupaten ini terdapat pula aliran Sungai Lodagung yang mengairi pertanian di wilayah Tulungagung bagian timur, barat, dan tengah.
Di antaranya adalah areal persawahan di Kecamatan Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Kalidawir, hingga Kecamatan Campurdarat disuplai oleh saluran Sungai Lodagung dari aliran Sungai Brantas. Sementara Waduk Wonorejo hanya bertugas mengaliri irigasi lokal di Kecamatan Gondang.
Dengan surplus air ini, Waduk Wonorejo siap memasok kebutuhan irigasi di luar Kecamatan Gondang jika dibutuhkan. Sebab menurut perkiraan Kurdianto ketersediaan air di waduk ini bisa bertahan hingga akhir tahun, meski kondisi surplus hanya akan bertahan hingga akhir September.
Sebab diperkirakan pada November mendatang musim penghujan mulai tiba dan bisa menambah pasokan air. Kondisi ini dibenarkan sejumlah petani yang mengaku belum mengalami kesulitan air untuk pertanian mereka.
Hal ini terutama karena debit air Sungai Lodagung nyaris tak berkurang karena pasokan Sungai Brantas yang cukup besar. “Sawah di sini masih bagus dan hijau,” kata Rozak, petani di Kecamatan Rejotangan.
HARI TRI WASONO