TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengirim tim khusus untuk mendukung kesehatan masyarakat yang terkena kabut asap di Riau. “Tim ini terdiri atas dokter spesialis, promosi kesehatan, dan logistik,” katanya saat melepas keberangkatan tim di halaman Kementerian Kesehatan, Jumat, 18 September 2015.
Tim yang dikirim Kementerian berupa tim dokter spesialis peyakit paru, penyakit anak, dan penyakit dalam. Ada pula tim penyehatan lingkungan dan tim promosi kesehatan. Lalu ada tim pusat penanggulangan krisis kesehatan. Ada pula logistik yang berupa paket gizi, seperti makanan pendamping ASI, makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak sekolah sebanyak 3 ton, obat-obatan, masker, serta tenda pos kesehatan.
Menteri Nila mengatakan kesehatan juga berdampak terhadap lingkungan. Seharusnya, kata dia, para pelaku pembakaran hutan sadar bahwa pembakaran hutan berdampak di hilir dan merugikan kesehatan. “Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi. Kejadian ini pun bisa dianalisis apa yang bisa dilakukan untuk masa depan," katanya.
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto merilis data kesehatan penduduk yang terkena dampak asap. "Hingga 17 September 2015, sudah ada 31.518 jiwa yang terganggu kesehatannya akibat asap," katanya dalam kesempatan yang sama.
Para korban terdiri atas 25.834 jiwa yang terkena infeksi saluran pernapasan atas dan 2.246 jiwa yang terkena iritasi kulit. Lalu 1.656 jiwa terkena iritasi mata dan 538 jiwa terkena pneumonia. Hingga saat ini, sudah ada 6,3 juta jiwa di 12 kabupaten/kota di Riau yang terpapar asap.
MITRA TARIGAN