TEMPO.CO, Banjarmasin - Juru bicara PT Angkasa Pura (Persero) I Cabang Bandara Syamsudin Noor, Frandi Nugroho, mengatakan ada 379 titik api yang tertangkap satelit Aqua Terra (modis) pagi hari ini, Selasa, 15 September 2015.
Mengutip laporan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor pada pukul 06.00 Wita, menurut Frandi, secara umum kondisi cuaca wilayah Kalimantan Selatan cerah berawan, dengan temperatur maksimal 34 derajat Celsius, kelembapan 40-90 persen, dan kecepatan angin 5-13 knot (9-30 kilometer per jam).
Dari 379 titik api, hotspot paling banyak terpantau di Kabupaten Tapin dengan jumlah 100. Kemudian diikuti Kabupaten Banjar 88 titik api, Tanah Laut 52 titik, dan Tanah Bumbu 34 titik api. “Jarak pandang minimum (di landasan pacu bandara) 200 meter pada pukul 07.30 Wita,” kata Frandi kepada Tempo, Selasa, 15 September 2015.
Frandi memperkirakan cuaca dan jarak pandang mendatar membaik pada pukul 10.00 Wita di radius lebih dari 5.000 meter. Adapun tinggi gelombang perairan selatan Kalimantan berada pada kisaran 1-3 meter. “Untuk data penerbangan, kami sedang koordinasikan.”
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan Sugiono Yajie mengatakan kabut asap pagi ini memang terpantau tebal, khususnya di Kabupaten Banjar, Tapin, dan Tanah Laut. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan pagi ini terpaksa ditunda hingga siang hari.
Menurut dia, titik api di Kalimantan Selatan terpantau kembali naik dibanding hari-hari sebelumnya. “Pagi ini jarak pandang bahkan sampai 10 meter,” ujar Sugiono.
Angkasa Pura terus melakukan water bombing menggunakan dua unit helikopter jenis Kamov dan Bell. Sedangkan pembasahan lahan di daratan memanfaatkan kekuatan kolaborasi personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Barisan Pemadam Kebakaran.
“Kami belum tingkatkan status bencana, masih tanggap darurat. Meski tanpa kenaikan status bencana, kami tetap sigap menekan titik api,” tutur Sugiono.
Pantauan Tempo pagi ini, Kota Banjarmasin disergap asap kiriman dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut. “Itu asap kiriman dari kabupaten tetangga,” ucap Sugiono.
DIANANTA P. SUMEDI