TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Warga Negara untuk Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKHR) dan Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM) menggelar Pekan Hak Asasi Manusia Korea Utara. Acara ini akan berlangsung pada 15-20 September 2015. Acara tersebut merupakan solidaritas terhadap korban rezim pemerintah Korea Utara.
Komisi Penyelidikan PBB tahun lalu menemukan adanya kejahatan kemanusiaan di negara tersebut. Beberapa di antaranya berupa penyiksaan, perampasan hak hidup dan hak atas pangan, serta penghilangan paksa terhadap warga negara asing.
Pekan HAM Korea Utara akan dibuka sore nanti di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, oleh Pelapor Khusus PBB untuk HAM di Korea Utara, Marzuki Darusman. Selama sepekan, pameran seni “Dari Kegelapan” akan digelar di sana. Pameran ini akan menampilkan karya-karya seniman Korea Utara yang melarikan diri, yaitu Sun Mu dan Chunhyok Kang.
Sun Mu sebelumnya merupakan seniman yang bertugas membuat propaganda untuk rezim pemerintah Kim. Namun, pada 1998, Sun Mu dipaksa meninggalkan keluarganya. Sun Mu lalu tiba di Korea Selatan pada 2002 dan kini dikenal internasional karena lukisan-lukisannya yang mengkritik Korea Utara. Adapun Chunhyok Kang bersama keluarganya melarikan diri ke Korea Selatan. Seniman ini mengkritik pemerintah Korea Utara lewat album musik dan juga gambar.
Pekan HAM Korea Utara juga menampilkan Hyuk Kim, penulis yatim piatu dari Korea Utara yang pernah merasakan kelaparan, menjadi tunawisma, dan dipenjarakan oleh pemerintah Korea Utara. Hyuk Kim akan hadir dalam presentasi “HAM di Korea Utara” yang digelar pada Jumat, 18 September 2015, di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selain pameran seni di Jakarta dan seminar di Bandung, dalam Pekan HAM Korea Utara ini juga akan digelar film screening dan diskusi pada 16-17 September 2015. Masing-masing di Ice Palace Hall lantai 4 Lotte Shopping Avenue, Jakarta; dan Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta.
AMANDRA MUSTIKA