TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhamadiyah, Din Syamsuddin, menyambut baik dimulainya Forum Dialog Antaragama yang membahas isu kesejahteraan anak. Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations ini menilai langkah ini positif untuk mendorong para pemangku kepentingan dari lintas agama mulai peduli terhadap masalah kesejahteraan anak.
“Ini adalah orientasi baru dari gerakan mewujudkan perdamaian. Bila perlu Indonesia menjadi prakarsa dari gerakan-gerakan semacam ini,” kata Din dalam pembukaan Seminar dan Lokakarya Nasional pada Senin 14 September 2015.
Dialog antaragama untuk kesejahteraan anak ini mendorong kegiatan kolaborasi antar agama. Din menjelaskan inisiatif semacam ini sudah dimulai tiga rumah sakit di Yogyakarta, yakni: RS Muhammadiyah, RS Panti Rapih, dan RS Bethesda. Ketiga rumah sakit ini berkolaborasi melakukan upaya menanggulangi masalah kesehatan ibu dan anak di Yogyakarta.
Din menekankan bahwa dialog antaragama tidak pernah mengarah pada upaya penyamaan agama. "Secara teologi dan aqidah, semua memiliki perbedaan," katanya. Yang mempersatukan mereka, kata dia, adalah keingninan untuk bergerak bersama menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. “Bagimu agamamu, bagiku agamaku, but we are brother and sister in humanity,” kata Din.
DANANG FIRMANTO