TEMPO.CO, Bandung - Kakak korban meninggal akibat jatuhnya alat berat (crane) di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, punya pesan dan mimpi yang aneh sebelum saudara kembarnya itu wafat saat menjalankan ritual haji. Korban asal Bandung, Adang Joppy, 58 tahun, menjelang berangkat haji mengaku telah siap wafat di Mekah.
Adang Joppy berangkat menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Herma Sarimaya, 47 tahun. Kakaknya, Asep Joly, mengatakan keduanya berangkat dari rumah mereka di Bandung pada 27 Agustus 2015. Sebelum pergi, Asep menyampaikan tiga pesan kepada adiknya.
Tiga pesan itu adalah keluarga mengiringi kepergian mereka dengan doa agar ibadahnya lancar dan selamat. Kemudian Asep meminta Adang berkonsentrasi menjalankan ritual haji. "Yang ketiga, saya bilang, kalau ke Mekah sudah harus siap meninggal karena badan sudah dibungkus pakaian ihram,” ujar Asep kepada Tempo di rumah duka, Ahad, 13 September 2015.
Simak berita lainnya: Crane Jatuh di Masjidil Haram
Dia juga mengatakan bahwa meninggal di Mekah merupakan sebuah kesempurnaan karena didoakan berjuta umat Islam dalam salat gaib di Masjidil Haram. Jawaban adiknya, kata Asep, dia menyatakan siap beribadah dan meninggal di Mekah.
Sekitar dua hari ketika Adang dan istrinya melaksanakan ritual haji di Mekah, Asep bermimpi aneh. Dalam mimpinya, ia melihat kakak perempuannya yang telah meninggal dunia. Kemudian ia melihat Adang berada di Madinah. "Kenapa Joppy dan Herma (istrinya) berpisah, dengan saya juga?" kata Asep.
Baginya, mimpi itu seperti pertanda kabar yang diterima keluarga besar mereka pada Ahad pagi, 13 September 2015. Adang Joppy dinyatakan pemerintah sebagai salah satu korban meninggal akibat ambruknya alat berat (crane) yang berhasil diidentifikasi petugas. Keluarga pun merelakan jenazah almarhum dimakamkan di Arab Saudi.
ANWAR SISWADI
Simak: Berita terbaru lainnya
Topik Terhangat:
Asap dan Kebakaran Hutan
Pembunuhan Rian Sekretaris Box XL