TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyatakan Indonesia sedang menghadapi tiga krisis, yakni krisis pangan, energi, dan air. "Indonesia mengalami triple crisis, yakni food, energy, dan water," kata Sohibul, saat Musyawarah Nasional ke-IV partai bulan sabit kembar itu, di Hotel Bumi Wiyata, Senin, 14 September 2015.
Sohibul menuturkan permintaan energi setiap hari terus meningkat. Sedangkan persediaannya semakin menyusut, dan mengancam cadangan energi di Indonesia.
Dikatakan Sohibul, iklim yang berubah begitu cepat dan sulit diperkirakan sering menyebabkan gagal panen. Sehingga kebutuhan pangan bisa terganggu dan tidak bisa dipastikan. Ditambah air juga sudah tercemar.
"Tiga krisis ini sudah di depan mata kita. Bila tidak diantisipasi dari sekarang maka akan berbahaya bagi bangsa ini," ucap dia.
Selain itu, Sohibul mewanti-wanti setiap kader agar jangan hanya mementingkan peradaban materi dalam membangun bangsa ini. Melainkan, tidak melupakan peradaban spiritual agar menjadi manusia yang paripurna.
Soalnya, founding father negara Indonesia, mulai dari Sukarno, Hatta, Sjahrir, Natsir, ternyata cita-cita mereka sejalan dengan Islam. "Memajukan masyarakat umum. Sesuai dengan paragraf keempat Undang-Undang 45," ujar Sohibul.
Lebih jauh ia menuturkan sejak 1990 Indonesia sudah menggucang dunia dan dikenal sebagai Macan Asia. "Saat ini kita harus tetap optimis sebagai bangsa yang besar. Kita belajar dari bangsa maju," kata Sohibul.
Sohibul menambahkan, Indonesia juga harus waspada dengan ujian yang akan menerpa di masa yang akan datang. Ujian tersebut bisa diatasi bersama dengan keyakinan beragama dan berbangsa. "Semua masalah bisa diatasi bila ada komitmen rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini perlu menyelamatkan daya beli masyarakat, pemberian intensif perusahaan, dan kebijakan jangka pendek yang tepat untuk pembangunan Indonesia. "Harus ada strategi yang tepat untuk menghadapi krisis," katanya.
IMAM HAMDI