TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Daerah Kerja Mekah Kantor Urusan Haji Indonesia Arsyad Hidayat mengatakan timnya sudah berusaha menghubungi keluarga korban jatuhnya crane di Masjidil Haram yang telah diverifikasi meninggal dunia. Namun, menurut Arsyad, petugas Daerah Kerja Mekah baru berhasil menghubungi sebagian saja.
"Sebagian anggota keluarga almarhum berhasil dihubungi, tapi sebagian lagi belum berhasil karena keterbatasan akses," kata Arsyad sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Agama, Minggu, 13 September 2015.
Arsyad mengatakan petugas Daerah Kerja Mekah yang berkomunikasi langsung dengan anggota keluarga korban tewas.
Pemerintah dan penyelenggara ibadah haji, kata Arsyad, juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Pada Minggu pagi ini, Arsyad memastikan total korban tewas asal Indonesia sebanyak tujuh orang. Dua langsung dipastikan tak lama setelah kecelakaan, sementara lima lainnya baru dikonfirmasi setelah petugas Daerah Kerja Mekah selesai melakukan proses verifikasi.
Tragedi tersebut terjadi pada Jumat sore waktu setempat, 11 September 2015. Sebuah crane dengan kapasitas 1.300 ton jatuh menimpa ratusan jemaah yang sedang menanti masuknya waktu salat magrib di Masjidil Haram, Mekah. Crane yang digunakan dalam rekonstruksi masjid itu diduga jatuh akibat angin kencang yang melanda Mekah.
Sedikitnya 107 jemaah haji dari berbagai negara tewas dalam peristiwa itu. Adapun ratusan lainnya luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Selain menewaskan tujuh orang asal Indonesia, 42 WNI terluka dan sedang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
Berikut ini daftar korban tewas asal Indonesia:
1. Siti Rasti Darmini (JKS),
2. Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES),
3. Painem Dalio Abdullah (MES),
4. Saparini Baharuddin Abdullah (MES),
5. Nurhayati Rasad Usman (PDG),
6. Ferry Mauludin Arifin (JKS), dan
7. Adang Joppy Lili juga (JKS).
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA