TEMPO.CO, Pekanbaru - Jumlah titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, Selasa, 8 September 2015, menurun. Satelit Tera dan Aqua hanya memantau 39 titik panas di wilayah tersebut. Jauh lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 413 titik.
"Titik panas terpantau satelit pukul 07.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Selasa, 8 September 2015.
Menurut Sugarin, Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yakni 22 titik. Disusul Jambi sebelas titik, Sumatera Utara dua titik, Bangka Belitung satu titik, Sumatera Barat satu titik, dan Aceh satu titik.
Sedangkan untuk wilayah Riau hanya terpantau satu titik di Rokan Hilir. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau nihil," ujarnya.
Sugarin menambahkan, secara umum cuaca di wilayah Provinsi Riau cerah berawan diselimuti kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata pada siang atau sore hari terjadi di wilayah Riau bagian utara. "Temperatur maksimum 31,5-33,5 derajat Celsius."
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mengganggu kualitas udara di Riau, seperti jarak pandang di Pekanbaru pukul 07.00 hanya 400 meter, Pelalawan 100 meter, Dumai 100 meter, dan Rengat 300 meter.
RIYAN NOFITRA