TEMPO.CO, Yogyakarta - Pesan berantai berisi informasi unik ternyata bisa membuat geger komunitas akademik di Universitas Gadjah Mada. Selama akhir pekan kemarin, muncul pesan berantai yang memberikan tawaran duit Rp 50 ribu bagi penyumbang sperma untuk kegiatan riset di Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UGM.
Isi pesan berantai--yang menyebutkan tawaran, salah satunya, untuk mereka yang gemar melihat film porno--itu pun lekas menyebar via beragam aplikasi berkirim pesan di telepon pintar hingga ke luar Yogyakarta. Pada Ahad kemarin, Tempo malah sudah menerima pesan berantai itu melalui WhatsApp dari Kota Surabaya.
Pihak Fakultas Kedokteran UGM pun kemudian membantah pesan berantai itu. "Kabar itu tidak benar. Tidak ada tawaran pembelian sperma dari Bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran UGM," kata Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran UGM Ova Emilia saat dihubungi Tempo, Senin, 7 September 2015.
Kepala Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UGM Budi Mulyono juga sudah merilis pernyataan, yang diinformasikan oleh pihak Humas UGM ke wartawan, untuk membantah kabar tersebut. Menurut dia, saat ini tidak ada kegiatan riset sperma di Bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran UGM. "Kami juga tidak mengeluarkan ataupun menginstruksikan penyebaran kabar itu," katanya.
Menurut Budi, penyebar pesan berantai itu bertindak tidak etis. Selain menginformasikan kabar yang salah, dia menilai isi pesan berantai tersebut memuat beberapa kata tidak senonoh. "Tidak mencerminkan nilai-nilai akademik," katanya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM