Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: September, Musim Kemarau Akan Semakin Kering

image-gnews
Sejumlah warga mandi dan mencuci dari sumber mata air Gua Karst Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Sulsel, 19 Agutus 2015. Saat musim kemarau warga sekitar memanfaatkan mata air karts untuk  kebutuhan sehari-hari.TEMPO/Iqbal Lubis
Sejumlah warga mandi dan mencuci dari sumber mata air Gua Karst Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Sulsel, 19 Agutus 2015. Saat musim kemarau warga sekitar memanfaatkan mata air karts untuk kebutuhan sehari-hari.TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta mendeteksi musim kemarau akan berlangsung semakin kering pada September 2015. Indeks El Nino kembali menguat dalam level moderat, naik 0,4 poin dibanding awal Agustus lalu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Teguh Prasetyo mengatakan, jika awal bulan lalu masih pada angka 1,5, indeks El Nino atau tingkat kenaikan suhu permukaan air laut pada akhir Agustus sudah naik menjadi 1,96. "Jadi kemarau semakin kering," ucap Teguh kepada Tempo, Senin, 31 Agustus 2015.

Kondisi musim kemarau yang akan semakin kering, ujar Teguh, akan berdampak pada sektor pertanian. Tidak hanya komoditas primer, seperti padi, yang terpengaruh, tapi juga komoditas sekunder, seperti sayur-mayur, yang merupakan tanaman pengganti sembari menunggu musim hujan tiba. "Sayur-mayur akan lebih banyak butuh air karena panas lebih terik,” tuturnya.

Naiknya indeks El Nino tersebut, kata Teguh, belum akan mempengaruhi faktor cuaca lain. Misalnya gelombang laut masih terpantau normal di bawah 2 meter, sehingga nelayan tetap dapat beraktivitas.

Teguh menjelaskan, dari perhitungan terakhir soal masa terbentuknya awan hujan, hujan diperkirakan akan turun pada awal November hingga Desember mendatang. Dia mengatakan belum ada indikator baru yang menunjukkan kemarau akan berakhir Oktober mendatang. “Paling cepat November," ucapnya.

Camat Tepus, Gunungkidul, Sukamto berujar, dari 83 pedukuhan yang ada di wilayahnya, hanya 30 dukuh yang terbebas dari kekeringan total. Adapun sisanya setiap hari harus mendapatkan bantuan air karena sumber air sudah mengering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun yang masih bisa melaksanakan kegiatan penanaman hanya ada di dua desa, yakni Purwodadi dan Sumberharjo. Sedangkan tiga desa lain sudah tak ada aktivitas penanaman. "Tanaman yang dibudidayakan sebatas buah dan sayur yang butuh sedikit air, seperti terong dan cabai keriting," tuturnya.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Supriyadi mengatakan pengaruh musim kemarau mulai terlihat pada terus berkurangnya stok komoditas pangan yang ada di pedagang. Stok komoditas di Gunungkidul mulai berkurang karena sejumlah daerah yang selama ini menjadi pemasok mulai dilanda kekeringan.

Harga komoditas cabai rawit hingga kini belum menunjukkan penurunan, masih berkisar Rp 60 ribu per kilogram. Cabai rawit selama ini banyak dipasok Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

PRIBADI WICAKSONO  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 jam lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

7 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

8 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

10 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

11 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

12 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

14 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.