TEMPO.CO, Jayapura - Sejumlah jadwal penerbangan di Bandar Udara Wamena, Papua, masih tertunda. Badan pesawat kargo Cardig Air PK-BBY yang tergelincir pada Jumat, 27 Agustus 2015, masih berada di landasan pacu.
Penerbangan menggunakan pesawat jenis Boeing atau pesawat besar dari Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura tujuan Bandara Wamena di Kabupaten Jayawijaya, maupun sebaliknya, terpaksa dihentikan pada Sabtu, 29 Agustus 2015. Menurut Kepala Seksi Pelayanan Darurat Bandara Sentani Herman Sujito, penerbangan yang ada pada Sabtu pagi hanya pesawat berbadan kecil yang membawa tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). ”Hanya jenis pesawat itu yang bisa masuk ke Bandara Wamena,” kata Herman saat dimintai konfirmasi di Jayapura, Sabtu, 29 Agustus 2015.
Herman mengatakan telah berkomunikasi dengan pihak Bandara Wamena untuk pembatalan penerbangan ke Bandara Wamena. Dia mengungkapkan, Bandara Wamena untuk sementara ditutup, terutama untuk pesawat jenis ATR 72 dan ATR 42 ke atas.
Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Semy Roni T.H. Abaa mengatakan, pengelola Bandara Wamena masih kesulitan mengevakuasi pesawat Cardig Air, karena bobot pesawat yang cukup besar. "Hanya pesawat kecil, seperti Pilatus, beberapa pesawat milik maspakai Susi Air yang dapat beroperasi. Pesawat besar seperti Wings, Trigana Air, dan Ekspress Air tak bisa mendarat." Dia mengatakan, evakuasi masih terus dilakukan. Tim KNKT dari Bandara Sentani, dia melanjutkan, telah tiba di Wamena. ”Investigasi masih dilakukan di lokasi kejadian,” ujar dia.
Menurut Semy, evakuasi badan pesawat Cardig Air mengalami kesulitan akibat mesin pesawat menempel di landasan pacu, sehingga tim evakuasi harus mendongkrak pesawat sekitar 50 sentimeter dan menggunakan troli untuk mendorong pesawat. ”Ini karena roda bagian kiri pesawat tak berfungsi lagi,” kata dia.
Menurut Semy, di dalam rapat evaluasi untuk evakuasi pesawat, pihak Cardig Air dan bandara melakukan berbagai cara memindahkan pesawat yang menutupi sebagian besar landasan pacu. Kepolisian Resor Jayawijaya, menurut Semy, telah melakukan pengamanan di bandara, guna melancarkan proses evakuasi.
CUNDING LEVI