Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Berizin, 18 Hotel di Yogyakarta Tetap Ditarik Pajak  

image-gnews
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja (kiri kedua) bersama dengan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti (kanan kedua) meresmikan Zona Sahabat Pemberani di Taman Pintar, Yogyakarta, 4 Mei 2015. TEMPO/Pius Erlangga.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja (kiri kedua) bersama dengan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti (kanan kedua) meresmikan Zona Sahabat Pemberani di Taman Pintar, Yogyakarta, 4 Mei 2015. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta pemerintah kota bersikap transparan atas tetap beroperasinya sejumlah hotel yang tidak dilengkapi dengan perizinan. “Pemerintah harus menjelaskan kenapa sampai izinnya tidak keluar,” ujar Koordinator Divisi Pengaduan Forpi Baharuddin Kamba, Kamis, 27 Agustus 2015.

Berdasarkan klarifikasi Forpi ke sejumlah hotel, ditemukan bahwa, meskipun tidak dilengkapi izin gangguan, hotel-hotel tersebut terus beroperasi. Sebagian bahkan sudah memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak) dan tertib dalam membayar pajak. Berdasarkan penelusuran Tempo, hotel-hotel tersebut juga telah memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB).

Menurut Kamba, jika mereka sudah mengajukan permohonan, seharusnya ada penjelasan dari pemerintah kepada publik tentang nasib izin yang mereka ajukan. “Bukan malah ditutup-tutupi," kata Kamba.

Sebab, menurut pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Pramudya Bagus, 18 hotel yang bermasalah tersebut masuk kelompok hotel terakhir sebelum pemerintah kota memberlakukan moratorium pembangunan hotel pada 2014. “PHRI dulu yang mendorong moratorium segera diterbitkan,” tuturnya.

Kepala Bidang Pajak Daerah Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta, Tugiyarto, membenarkan, meskipun perizinannya tidak lengkap, hotel-hotel itu tetap bisa dicatat sebagai obyek pajak yang wajib membayar pajak. "Pendekatan kami, di mana ada potensi obyek pajak dan dipastikan ada transaksi, ya, wajib membayar pajak ke pemerintah," ucapnya.

Namun Tugiyarto mengakui sering terjadi kesalahpahaman di masyarakat. Mereka menganggap, jika sudah membayar pajak, usahanya dianggap legal dan diakui. "Padahal soal izin dan pajak ini berbeda," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan belum ada rencana menghentikan penarikan pajak terhadap hotel-hotel tersebut. Menurut Tugiyarto, sepanjang ada transaksi, pemerintah akan tetap memungut pajak. “Kecuali ditutup sendiri pemilik sembari mengurus izin," ujarnya.

Dari data yang diperoleh Tempo, ada 14 hotel sudah beroperasi yang belum mengantongi izin gangguan usaha (HO), sedangkan empat hotel lain belum beroperasi. Semua hotel tersebut sudah memiliki izin mendirikan bangunan.

Menurut data tersebut, 14 hotel yang belum memiliki HO telah beroperasi sejak 2013-2014. Penyebab hotel-hotel itu tak kunjung memperoleh HO di antaranya karena ada perubahan nama yang belum diurus, lahan parkir dinilai tak memadai, serta perubahan IMB yang belum dilaporkan.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

7 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

22 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

48 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

48 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.