Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Bantahan Istana, Soal Tempatkan Calon Dubes dari Parpol  

image-gnews
Pramono Anung. TEMPO/Imam Sukamto
Pramono Anung. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah adanya unsur politis dalam menempatkan calon duta besar yang berasal dari kader partai koalisi pendukung pemerintah. Menurut dia, Presiden Joko Widodo memillih calon duta besar itu atas pertimbangan pribadi dan rekam jejak para kandidat.

"Sebenarnya tidak terlalu banyak yah calon duta besar yang berasal dari partai politik," kata Pramono, di Istana Negara, Rabu, 26 Agustus 2015. "Bisa dilihat komposisi dari Presiden ke Presiden. Tetap untuk di negara kelas satu, harus ditempatkan diplomat karir."

Pramono juga mengklaim Presiden dalam memilih calon duta besar itu tidak didasari atas tekanan partai politik koalisi pemerintah. Menurut dia, pemilihan calon duta besar itu murni atas hak prerogatif Presiden melalui diskusi dengan Kementerian Luar Negeri.

Sebelumnya, dalam surat bertanggal 6 Juli 2015, Presiden Joko Widodo memilih 33 daftar nama calon duta besar. Dari daftar itu, 12 calon bukan diplomat karier. Mayoritas dari mereka adalah politikus pendukung pemerintah. Lainnya merupakan anggota tim sukses, seniman dan akademikus.

Adapun dari duabelas nama calon duta besar itu adalah Safira Machrusah, calon Duta Besar Aljazair (Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa; Husnan Bey Fananie, calon Duta Besar Azerbaijan (politikus Partai Persatuan Pembangunan); Helmy Fauzi, calon Duta Besar Republik Mesir (politikus PDI Perjuangan); Mayjen Purnawirawan Mochammad Luthfie Wittoeng, calon Duta Besar Bolivairan Venezuela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian Marsekal Madya Purnawirawan Muhammad Basri Sidehabi, calon Duta Besar Qatar; Rizal Sukma, calon Duta Besar Inggris; Marsekal Madya Purnawirawan Budhy Santoso, calon Duta Besar Republik Panama (Ketua PKPI); Diennaryati Tjokrosuprihatono, calon Duta Besar Ekuador (politikus Partai NasDem); Agus Maftuh Abegebriel, calon Duta Besar Kerajaan Arab Saudi (dosen UIN Kaligaja Yogyakarta); Amelia Achmad Yani, calon Duta Besar Bosnia-Herzegovina (bekas Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional).

Lalu beredar juga nama Sri Astari Rasjid, calon Duta Besar Republik Bulgaria (pelukis) dan Alexander Litaay, calon Duta Besar Repuplik Kroasia (bekas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan).

REZA ADITYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

5 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), dan Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima pimpinan BPK di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018. IHPS I Tahun 2018 merupakan ikhtisar dari 700 laporan hasil pemeriksaan. TEMPO/Subekti
Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.


Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

9 hari lalu

Warga berkumpul di lokasi gedung rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024.  REUTERS/Firas Makdesi
Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.


Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

21 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)


Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

22 hari lalu

Menlu RI Retno Marsudimemberikan keterangan saat bertemu dengan Menlu  Tanzania Stergomena Lawrence Tax terkait membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi di kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. Retno menjelaskan selama lima tahun terakhir, Indonesia telah melaksanakan berbagai program peningkatan kapasitas dan pelatihan antara lain tentang ketahanan pangan, perdagangan, investasi, dan pendidikan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.


Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

23 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thomas Graf, buka suara ihwal polemik dugaan TPPO berkedok magang mahasiswa yang melibatkan negaranya.


Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

26 hari lalu

Peluncuran Logo Peringatan 75 Tahun Hubunan Diplomatik Australia-Indonesia & Kolaborasi Karya Mural pada 28 Maret 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

28 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

29 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

30 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.