TEMPO.CO, Sidoarjo - Warga korban lumpur Lapindo berharap kedatangan Presiden Joko Widodo ke tanggul semburan lumpur hari ini bukan hanya memberikan kepastian pencairan sisa ganti rugi. Warga juga berharap Jokowi memperhatikan nasib mereka pasca-pencairan.
Harwati, 32 tahun, warga korban lumpur Lapindo, mengatakan, di luar pembayaran sisa ganti rugi, sejak bencana semburan lumpur panas Lapindo terjadi sembilan tahun silam, warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Misalnya, bantuan dalam hal kesehatan dan pendidikan.
"Karena itu, kami berharap Pak Jokowi memberi warga korban lumpur Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar," ujar perempuan yang tiap hari bekerja sebagai tukang ojek di tanggul tersebut, Senin, 24 Agustus 2015.
Menurut Harwati, tidak semua korban lumpur hidup layak setelah mendapatkan pembayaran sisi ganti rugi. "Dan pemerintah perlu tahu bahwa warga sulit mendapatkan keringanan saat berobat. Juga anak-anak korban lumpur banyak yang putus sekolah karena ketiadaan biaya," ucapnya.
Sebelumnya, saat berkunjung ke tanggul pada pertengahan Juli lalu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berjanji akan memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada korban lumpur. "Segera serahkan data yang valid dan berapa jumlah korban lumpur," tuturnya.
Jokowi hari ini dijadwalkan berkunjung ke tanggul lumpur Lapindo di titik 25. Dalam kunjungan itu, Jokowi akan bertemu dengan para korban.
Pertemuan Jokowi dengan korban lumpur Lapindo merupakan rangkaian kunjungan Jokowi di Jawa Timur. Sebelum ke Sidoarjo, Jokowi direncanakan membuka Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia di Surabaya.
Sementara itu, pencairan sisa ganti rugi korban lumpur Lapindo ke rekening warga sudah dilakukan secara bertahap sejak 14 Agustus 2015. Sampai saat ini, berkas ganti rugi warga yang sudah dibayar sekitar 700. Adapun total berkas ganti rugi warga yang harus dibayar sebanyak 3.331.
NUR HADI