Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waduk Jatigede Segera Diairi, Pengunjung Ramai Berziarah  

image-gnews
Warga melihat Waduk Jatigede yang belum tergenang air di Sumedang, Jawa Barat, Sabtu, 1 Agustus 2015. Penggenangan waduk yang direncanakan hari ini ditunda karena baru 3.000 bidang tanah dari sekitar 11.000 bidang tanah yang telah selesai pembayaran ganti ruginya. ANTARA/Sigid Kurniawan
Warga melihat Waduk Jatigede yang belum tergenang air di Sumedang, Jawa Barat, Sabtu, 1 Agustus 2015. Penggenangan waduk yang direncanakan hari ini ditunda karena baru 3.000 bidang tanah dari sekitar 11.000 bidang tanah yang telah selesai pembayaran ganti ruginya. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Sumedang - Menjelang penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015, jumlah pengunjung mendatangi Situs Cipeueut di Kampung Cipeueut, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, malah semakin bertambah. Situs yang berada di wilayah genangan Waduk Jatigede sebulan terakhir ini dikunjungi 50-70 pengunjung wisata ziarah.

"Biasanya hanya belasan, ini dalam sehari sekitar 50-70-an pengunjung datang," kata kuncen Situs Cipeueut, Ahdiyat, 62 tahun, kepada Tempo, Senin, 23 Agustus 2015.

Menurut Ahdiyat, faktor bertambahnya pengunjung ke situs tersebut sedikit dipengaruhi isu akan segera digenanginya Waduk Jatigede. Sebab, apabila waduk jadi diairi, kemungkinan besar Situs Cipeueut akan tergenang. “Ada sedikit pengaruh. Tapi, kalau melihat dari yang datang, kebanyakan memang untuk berziarah aja,” ujarnya.

Di situs tersebut terdapat tiga makam, yaitu makam Ratu Ratna Inten Nawangwulan, makam Prabu Aji Putih, dan makam Resi Agung. Menurut sejarah yang beredar, Prabu Aji Putih merupakan pendiri Kerajaan Tembong Agung. Lalu, setelah anaknya yang paling besar, Prabu Tadjimalela, dewasa, dia mendeklarasikan lagi sebuah kerajaan, yaitu Sumedang Larang yang sekarang menjadi Kabupaten Sumedang.

Kebanyakan para pengunjung yang mendatangi situs berniat melakukan ziarah kepada para leluhur mereka. Ahdiyat mengatakan pengunjung yang biasa mendatangi situs berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, terutama masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Tapi banyak juga yang dari Sumatera, dari Aceh, dan Palembang terutama," tuturnya.

Saat ditanya mengenai nasib situs apabila waduk sudah dioperasikan, Ahdiyat mengatakan pihaknya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah. Apakah nanti situs akan dibuat terapung di atas air atau hanya dibuat tower sebagai tanda.

"Yang jelas kami keberatan apabila situs dibuat terapung. Sebab, nantinya para peziarah tidak secara langsung menyentuh tanah makam. Tidak afdol-lah," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia pun berharap pemerintah tidak menghilangkan situs bersejarah tersebut. Adapun proyek waduk tetap akan dilanjutkan. Pihaknya meminta pemerintah menawarkan solusi yang baik bagi kelangsungan situs. "Kami penginnya situs tetap menapak pada tanah. Mau bagaimanapun caranya," katanya.

Pantauan Tempo, satu minggu sebelum Waduk Jatigede dioperasikan, Situs Cipeueut masih banyak dikunjungi para peziarah. Rata-rata mereka berasal dari luar Sumedang. Situs Cipeueut berada di tengah hamparan sawah dan hutan. Untuk menjangkaunya, setiap pengunjung harus berjalan kurang-lebih 500 meter menapaki pinggiran sawah.

Salah satu pengunjung, Adang Widarma, 50 tahun, mengatakan tidak setuju apabila situs dibuat terapung. Namun, jika memang akan ditenggelamkan, dia mengaku tetap akan berziarah dengan selalu mendoakan almarhum Prabu Aji.

Seorang pengunjung, Adang Widarma, 50 tahun, mengaku baru dua kali berziarah ke Situs Cipeueut. “Kan, budi yang luhur tidak lupa leluhur,” ucapnya.

Selain Situs Cipeueut, di daerah penggenangan Waduk Jatigede masih ada sekitar 25 situs lain yang terancam ditenggelamkan.

IQBAL T. LAZUARDI S | ADI PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

2 hari lalu

Sejumlah wisatawan melewati bebatuan di danau biru Situ Cilembang, Desa Hariang, Kecamatan Buah Dua, Sumedang, Jawa Barat, 20 Februari 2016. Danau berair biru dan sangat jernih ini mulai dikenal dan ramai diperbincangkan di media sosial baru-baru ini. TEMPO/Prima Mulia
Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.


Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

2 hari lalu

Kendaraan melintasi terowongan kembar di jalur fungsional Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu 7 Mei 2022. Polres Sumedang membuka jalur fungsional Jalan Tol Cisumdawu hingga Minggu 8 Mei 2022 guna mencegah terjadinya kemacetan di jalur arteri Sumedang-Bandung pada arus balik Lebaran 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang


Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

24 hari lalu

Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023.  Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia
Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.


Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Warga melewati samping pabrik tekstil Kahatex yang atap bajanya runtuh tersapu angin puting beliung di Desa Mangunarga, Sumedang, Jawa Barat, 22 Februari 2024. BRIN akan meneliti fenomena amukan angin ini yang berpotensi menjadi tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak


Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.


Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung  pada Rabu, 21 Februari 2024, tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.


Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

21 Februari 2024

Sejumlah warga mengangkut perabotan dari rumah yang rusak akibat bencana angin kencang di Desa Walidono, Prajekan, Bondowoso, Jawa Timur, Jumat, 19 Januari 2024. Hujan disertai angin kencang di wilayah tersebut yang terjadi pada Kamis (18/1), mengakibatkan 202 rumah, masjid rusak di dua desa, yaitu Walidono dan Cangkring. ANTARA FOTO/Seno
Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

Sedikitnya 48 warga di Sumedang terdampak bencana angin kencang dan hujan lebat. 10 rumah rusak disapu angin.


Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.


Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Salah satu rumah warga yang rusak berat akibat gempa magnitudo 4,8 di Kampung Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat,  Kaler, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2024. Dengan rincian bangunan yang mengalami kerusakan antara lain 303 rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, dan 69 rumah rusak berat. TEMPO/Prima Mulia
Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.


Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

2 Januari 2024

Bangunan rumah yang rusak terlihat di dekat tenda pengungsi pascagempa bumi magnitudo 4.8, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 1 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia
Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

Gempa di Sumedang terjadi hingga enam kali, BMKG menyebut update terakhir aktivitas gempa terjadi pada pukul 21.15 WIB, Senin 1 Januari 2023.