TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar untuk kali pertama memberangkatkan transmigran ke Sulawesi Tengah, Jumat, 21 Agustus 2015. Sebanyak 114 transmigran dari Jawa Barat dan Jawa Timur diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Desa Saembawati, Kabupaten Poso.
“Transmigrasi memang keputusan besar yang dilematis,” ujar Marwan setelah melepas keberangkatan para transmigran. Dia berharap program transmigrasi yang populer di masa Orde Baru tersebut dapat menjadi lembaran kehidupan baru bagi warga yang diberangkatkan.
Marwan mengapresiasi para transmigran yang mempunyai tekad kuat untuk bisa mencari mata pencarian yang jauh lebih layak dibandingkan sebelumnya. Marwan pun meminta agar warga memiliki cita-cita yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa ini mengingatkan tiga aspek yang harus diperhatikan transmigran. Tiga aspek itu ialah, pertama, permukiman transmigran harus memenuhi kriteria clear dan clean, layak huni, layak usaha, dan layak berkembang. Kedua, transmigran juga harus memiliki kualitas dalam hal kompetensi dan mental.
“Ketiga, pembinaan dan pengembangan kapasitas masyarakat harus dilakukan,” kata dia. Karena itu Marwan menganjurkan agar warga nantinya cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Kondisi di Poso, kata dia, juga masih terbatas dukungan fasilitas. Karena itu dia mengingatkan transmigran agar pantang menyerah karena tantangan yang bakal dihadapi tidak sederhana.
Marwan menuturkan program transmigrasi pertama ini diikuti 114 warga, terdiri dari 56 asal Jawa Barat dan 58 asal Jawa Timur.
Menurutnya program transmigrasi tersebut bagian dari upaya pemerintah melakukan pemerataan kesejahteraan warga. Sekitar pukul 15.00 WIB, Marwan pun melepas keberangkatan kapal yang memuat transmigran ke Poso.
AVIT HIDAYAT