TEMPO.CO, Yogyakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Koalisi Masyarakat untuk Udin (K@MU), dan Masyarakat Transparansi Bantul menggelar kegiatan tapak tilas sebagian perjalanan hidup wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, yang tewas dibunuh pada 16 Agustus 1996. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 19 tahun terbunuhnya Udin.
Kegiatan tapak tilas tersebut dimulai di rumah kontrakan Udin di Jalan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, tempat Udin dianiaya pada malam jahanam itu. Dari bekas rumah kontrakan Udin, kegiatan itu berlanjut ke makam Udin di Trirenggo, Bantul.
Ketua AJI Yogyakarta Hendrawan Setiawan menuturkan kegiatan tapak tilas dan ziarah ke makam Udin bertujuan mengingatkan publik tentang kasus pembunuhan Udin. "Kasus ini tidak kunjung tuntas sejak Udin dibunuh pada 1996," ucap Hendrawan.
Selain melakukan tapak tilas dan ziarah, penyair Joko Pinurbo dan aktivis Koalisi Masyarakat untuk Udin membacakan puisi di lokasi makam Udin. Hendrawan berharap solidaritas dari banyak kalangan ini menjadi bagian dari usaha mendesak penegak hukum menyelesaikan kasus itu.
Udin tewas pada 16 Agustus 1996 setelah dianiaya orang tak dikenal di depan rumahnya di Bantul tiga hari sebelumnya. Pembunuhan itu diduga kuat berlatar belakang pemberitaan Udin yang sering mengkritik pejabat dan kebijakan pemerintah.
SHINTA MAHARANI