TEMPO.CO, Karubaga -Masyarakat dan pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-70 pada hari ini, 17 Agustus 2015 di Karubaga, ibu kota Tolikara.
Sejumlah kegiatan diadakan untuk merayakan HUT RI ke-70 di Tolikara seperti disampaikan dalam rilis yang diterima Tempo sore ini. Kegiatan itu di antaranya pemusnahan barang kadaluarsa hasil sitaan petugas gabungan dinas perindagkop,dinas kesehatan dan aparat keamanan di Karubaga sebulan lalu. Termasuk pemusnahan barang kadaluarsa dari beberapa distrik yang menjadi pusat perekonomian seperti Bokondini, Kanggime, Kembu sebulan lalu.
Selain itu, anggota aparat TNI pos 756 Karubaga juga menampilkan atraksi teatrikal yang menceriterakan tentang perjuangan kemerdekaan dan perilaku hidup remaja pada zaman kini. Atraksi tersebut membuat kagum peserta upacara dan warga kota Karubaga.
Dalam upacara peringatan HUT RI ke-70, pidato Presiden Joko Widodo dibacakan Bupati Tolikara Usman Wanimbo sebagai pembina upacara. Mengutip pidato Jokowi, Usman antara lain mengatakan, untuk mengatasi seluruh persoalan bangsa dewasa ini, warga Indonesia harus tetap utuh, bekerja bahu membahu, tidak boleh terpecah belah oleh pertentangan politik dan kepentingan jangka pendek. Sehingga kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan dapat terwujud.
“Secara khusus saya ingin memberikan perhatian kepada tanah Papua. Pemerintah berkomitmen untuk membangun Papua dan menjadikan Papua sebagai Tanah Damai. Kerusuhan seperti kasus Tolikara, seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan,” kata Usman mengutip pidato Jokowi.
Pemerintah, kata Usman membacakan pidato Jokowi, memberikan akses bagi wartawan asing untuk masuk dan meliput di Papua. Pemerintah juga berkomitmen untuk melindungi masyarakat adat yang menghadapi konflik agraria, menurunkan emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan, mengelola hutan secara lestari,
melindungi nelayan dari para pencuri ikan dari negara-negara lain, melindungi generasi mendatang dari ancaman bahaya narkoba, serta membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat.
Saat ini Pemerintah berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Air. Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu.
Anak-anak bangsa harus bebas menatap masa depan yang terbentang luas. Semua itu merupakan langkah awal pemerintah untuk menegakkan kemanusiaan di bumi Nusantara.
Pemimpin upacara HUT RI ke-70 di Tolikara dipimpin oleh Danton Inf. Wahyu Hendra Saputra dari pos 756 Karubaga. Para tamu undangan tampak hadir sebagian besar para kepala SKPD lingkungan pemda Tolikara dan beberapa anggota DPRD Tolikara. Sebagian besar anggota DPRD Tolikara sedang dinas perjalanan ke Jakarta.
MARIA RITA