TEMPO.CO , Yogyakarta: Sebanyak 12 seniman dari Indonesia dan Singapura menggelar acara melukis bareng untuk memperingati Kemerdekaan masing-masing negara. Mereka melukis di salah satu dinding (mural) di Jogja National Museum Yogyakarta, Ahad 16 Agustus 2015 siang.
Mereka adalah Rosihan Dahim, Abu Jalal Sarimon, Sujak Rahman, Sunar Sugiyou, dan Ramli Nawee. Kelimanya adalah anggota Tuju, grup perupa asal Singapura. Adapun para perupa asal Indonesia adalah Eddy Sulistyo, Januri, Rommy Iskandar, Agus “Baqul” Purnomo, Katirin, Oetje Lamno, dan I Made Palguna.
Acara melukis bareng itu merupakan bagian dari pameran bersama perupa kedua negara di Jogja Gallery, 15-24 Agustus 2015, yang diselenggarakan Singapura International Foundation.
Manager Communication SIF Tay Hsu Chern mengatakan pameran bersama ini merupakan media untuk menjalin persahabatan antar masyarakat dari kedua negara. Lewat media seni rupa, masing-masing perupa memaknai arti Kemerdekaan negaranya. “Idenya sebuah pertukaran budaya untuk saling menghargai,” katanya.
Singapura merayakan Hari Kemerdekaan pada 9 Agustus. Tahun ini merupakan peringatan yang ke-50 tahun. Ada pun Hari Kemerdekaan Indonesia diperingati pada 17 Agustus dan tahun ini merupakan perayaan yang ke 70 tahun.
Tuju merupakan kelompok perupa Singapura yang berdiri pada 2005 silam. Sebelum menggelar pameran bersama perupa asal Yogyakarta, mereka juga menggelar pameran di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta. “Tanggal 20 (Agustus) nanti kami lanjutkan pameran di Bali,” kata Rosihan Dahim.
Rommy Iskandar mengatakan pameran ini bisa menjadi media untuk mempererat hubungan masyarakat di kedua negara. Seni, juga berfungsi sebagai media berkomunikasi. Dengan kesenian upaya membangun hubungan bisa menjadi lebih mudah.
ANANG ZAKARIA