TEMPO.CO , Bangkalan: Kepala Seksi Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama, Kabupaten Bangkalan, Hamid mengatakan jamaah calon haji yang berusia lanjut tidak lagi diistimewakan dengan mendapat prioritas berangkat lebih dahulu ke tanah suci. Khususnya, para lansia yang mendaftar haji setelah 1 Januari 2013.
Per tanggal itu, kata Hamid, aturan memprioritas jamaah haji lansia telah dicabut. Dengan begitu, hanya para lansia yang mendaftar sebelum 1 Januari 2013 yang mendapat prioritas diusahakan berangkat lebih dahulu. "Apalagi lansia yang baru daftar tahun ini, akan diperlakukan sama dengan jamaah yang lain," katanya, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Baca Juga:
Tidak hanya lansia, menurut Hamid, usia termuda jamaah calon haji yang bisa berangkat juga dibatasi maksimal berusia 18 tahun. Remaja di bawah usia 18 tahun tak akan diizinkan berangkat.
Hamid mengatakan walau remaja tersebut berangkat dengan orang tua, tetapi tidak diperbolehkan. Kebijakan tersebut berlaku sejak 2008.
Hamid menjamin kebijakan soal lansia berjalan sesuai aturan. Dia memastikan tidak ada pengistimewaan kepada siapa pun termasuk kalangan pejabat.
Menurut dia, penyelenggaraan haji di indonesia diawasi 10 lembaga termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga pengawas secara rutin mengecek realisasi penggunaan anggaran haji hingga daftar jamaah haji yang akan berangkat juga diteliti. "Tidak ada jual beli kursi haji," kata Hamid.
Ada pun jumlah jamaah haji asal Bangkalan yang akan berangkat tahun ini sebanyak 486 jamaah dan 46 di antaranya dipastikan gagal berangkat karena belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji. "Kalau untuk biaya haji tahun ini sekitar Rp 37 juta," kata Hamid.
Sementara itu, Habiburrahman, 50 tahun, calon jamaah haji lansia, berharap aturan itu bisa diubah kembali di tahun mendatang. Mendahulukan lansia diperlukan karena daftar tunggu haji di Bangkalan saat ini mencapai 19 tahun. "Takut keburu mati," kata warga Desa Langkap, Kecamatan Burneh, tersebut.
Habib baru mendaftar haji pada 2014. "Mudah-mudahan masih diberi umur panjang, biar bisa sampai ke Makkah".
MUSTHOFA BISRI