TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memutuskan mengganti Menteri Koordinator Kemaritiman yang semula diisi Indroyono Soesilo dengan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli. Beberapa pengamat menilai mantan Pejabat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ini masih gagap mengkoordinasikan kebijakan maritim yang menjadi visi rezim kali ini.
Namun saat-saat terakhir Indroyono menjabat, usahanya menambah luas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia membuahkan hasil. Kini di bagian barat Indonesia, ZEE bertambah dari 200 menjadi 350 mil laut.
"Perubahan ini sudah diakui PBB," ujar Indroyono melalui pesan singkat, Rabu, 12 Agustus 2015.
Perluasan tepatnya berada di laut bagian pantai barat Aceh. Menurut Indroyono, topografi laut bagian tersebut adalah sedimentasi dari daerah aliran sungai (DAS). Akibatnya, keanekaragaman hayati wilayah ini tidak beragam dan kurang menguntungkan secara ekonomi.
Indroyono menyadari bahwa konvensi hukum laut internasional/United Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) membolehkan negara kepulauan (archipelagic state) menambah luas ZEE jika perairannya tersedimentasi sejauh 200 mil. Tentu saja kajian ilmiah harus membuktikan ini. Hal tersebut pun sudah dilakukan Kementerian Indroyono sejak awal menjabat.
Kata Indroyono, penambahan ZEE otomatis menambah zona landas kontinen (continetal shelf) nasional. "Penambahan zona landas kontinennya hingga seluas Pulau Madura," kata dia.
Rencananya, perubahan ini bakal diresmikan saat peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus mendatang. Indroyono tidak menyebutkan apakah seremoni tetap berlangsung sekali pun Menko Maritim diganti.
Pelantikan dan serah terima jabatan bakal dilakukan di kantor Kemenko yang saat ini menumpang di kantor BPPT, Kamis besok. "Pukul 08.30, datang ya," Indroyono berujar.
ROBBY IRFANY | DEVY ERNIS