TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin reshuffle kabinet akan membawa perbaikan. Pertimbangan utama pemerintah mencopot beberapa menteri juga didasari keinginan untuk memperbaiki kinerja, terutama bidang ekonomi.
Sektor ekonomi, kata dia, perlu segera diperbaiki karena erat kaitannya dengan bidang lain seperti sosial dan politik. "Ya tentu, setiap reshuffle itu ingin suatu hasil yang lebih baik," kata Kalla usai menghadiri kongres diaspora di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015.
Kalla sebelumnya tak membantah adanya rencana perombakan kabinet. "Ah, kau kau tunggu saja," katanya. Saat didesak kapan pelantikan menteri akan dilakukan, Kalla hanya menjawab singkat. "Dua jam dari sekarang kau tunggu saja."
Berita Reshuffle Kabinet Jokowi
RESHUFFLE KABINET: Calon Menteri Baru Tiba di Istana Negara
RESHUFFLE KABINET: Foto Andi Dipajang di Dinding Eks Seskab
Reshuffle Kabinet, Ruangan Menteri Tedjo Kosong Sejak Malam
Rencana rombak kabinet kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo pada Selasa malam, 11 Agustus 2015 memanggil empat menteri ke Istana Merdeka Jakarta. Pertemuan yang bersifat internal tersebut tak terjadwal, apalagi Jokowi baru saja memimpin beberapa rapat di Istana Bogor.
Tak biasanya Jokowi melakukan rapat mendadak dan harus berpindah tempat. Biasanya, jika memilih menggelar rapat di Bogor sejak pagi, beberapa agenda lanjutan juga akan berlangsung di sana.
Empat menteri yang dipanggil Jokowi antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, serta Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.
FAIZ NASHRILLAH