TEMPO.CO, Bandung - Presiden Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Sohibul Iman yang baru saja menggantikan Anis Matta, mengatakan, secara garis besar kebijakan politik partai tidak akan mengalami perombakan. "Sistem pengelolaan ditubuh PKS sifatnya tidak cut off. Tentu kami akan melanjutkan hal yang ada dan menyempurnakan," ujar Sohibul keoada wartawan disela-sela musyawarah majelis syura PKS di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat, Senin, 10 Agustus 2015.
Kendati demikian, ia mengatakan, saat ini tantangan parpol untuk terjun berpolitik sangatlah besar. Apabila tidak melakukan improvisasi dan inovasi, menurut dia, partai sulit untuk keluar menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
"Berpolitik saat ini tantangannya luar biasa. Setiap saat ada tantangan. Karena itu hal penting bagi kami ke depan bagaiamana kami terus berimprovisasi dan berinovasi sehingga tantangan baru yang kita hadapi dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Menurut dia, tantangan paling utama yang dihadapi partai saat ini adalah masalah kader. "Tentu sebagai partai kader, kami tentu yang pertama adalah melakukan konsolidasi internal, bagaimana internal ini ada sinergi," ujar dia.
Adapun tantangan yang paling dekat saat ini yang dihadapi PKS adalah Pilkada serentak dan kasus korupsi yang melibatkan kader PKS, Gubernur Sumatra Utara Gatot Pudjo Nugroho. Menaggapai masalah tersebut, Sohibul mengatakan, untuk Pilkada serentak pihak partai sudah berusaha secara maksimal. Namun, sejauh ini, ia katakan, hasil di lapangan masih belum bisa menurunkan kader di setiap daerah pemilihan.
"Sejauh ini memang belum berhasil seluruhmya. Tapi 50 persen kami ikuti. Secara organisasi, kami berupaya keras untuk memenangkan pilkada ini. Terutama di daerah yang diikuti," ujar dia.
Namun, saat disinggung masalah kader PKS yang kembali terjerat kasus korupsi ia tidak berbicara banyak. Ia mengatakan, akan menunggu proses hukum yang sedang berlangsung.
"Gatot masih kader kami, dan kami serahkan pada proses hukum.Seperti apa, kalau sudah ada ketetapan hukum itu akan ada pembicaraan," ujar dia.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru saja melakukan musyawarah majelis syura untuk menetapkan bebetapa pimpinan dalam tubuh partai. Hasil musywarah yang digelar di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat, 9-10 Agustus 2015 ini telah menetapkan Salim Segaf Aljufri secara aklamasi sebagai ketua majelis syura PKS menggantikan Hilmi Aminudin.
Sementara itu, Hidayat Nurwahid yang sebelumnya digadang-gadang sebagai calon terkuat menjadi ketua majelis syura terpilih menjadi wakil ketua. Sedangkan posisi presiden ketua dewan pengurus pusat partai didudki oleh Muhammad Sohibul Iman menggantikan Anis Matta.
Selain memilih Ketua dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, dalam kesempatan tersebut terpilih juga anggota Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS yang diantaranya adalah Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat, Taufik Ridlo sebagai Sekjen Dewan Pengurus Pusat, Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum Pengurus Pusat dan Untung Wahono sebagai Sekretaris Syura.
IQBAL T. LAZUARDI S.