TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, A.H. Tony, mengklaim koalisi sudah mempunyai calon yang akan didaftarkan sebagai penantang bakal pasangan calon inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Tapi, Tony enggan menyebutkan siapa yang akan dicalonkan oleh koalisi.
“Sudah ada pandangan tapi kami belum bisa menyebutkan,” ujar Tony kepada Tempo di Surabaya, Jumat, 7 Agustus 2015.
Tony beralasan bahwa dia bukanlah sebagai pihak yang tepat untuk mengatakan siapa calon yang akan diusung oleh koalisi. Selain itu, karena masing-masing pengurus partai politik dalam koalisi akan melaporkannya terlebih dahulu dengan dewan pimpinan pusatnya masing-masing terlebih dahulu.
“Ini agar arah politiknya antara daerah dengan pusat sama-sama sinergi,” kata dia.
Tony menjelaskan partai politik dalam Koalisi Majapahit ini akan menjalin komunikasi. Komunikasi tersebut dilakukan untuk menentukan langkah apa yang akan diambil oleh koalisi termasuk memastikan siapa calon yang diusung. Adapun waktu pendaftaran pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya sangat sempit yaitu mulai 7 Agustus sampai 9 Agustus 2015. “Mudah-mudahan kami bisa mendaftar,” kata dia.
Sebelumnya, untuk menantang pasangan inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung oleh PDIP, sebanyak enam partai membentuk Koalisi Majapahit. Namun saat menjelang penutupan perpanjangan pendaftaran pemilihan kepala daerah yang pertama Demokrat dan PAN tiba-tiba keluar dari koalisi dan mengusung bakal pasangan calon Dhimam Abror dan Haries Purwoko.
Haries kabur saat tiba di kantor KPUD untuk mendaftar. Haries beralasan bahwa dia tidak diperbolehkan oleh istri dan ibunya untuk mendaftar karena santer terdengar dia dan Dhimam menjadi pasangan ‘boneka’.
Surabaya kemudian menjadi satu di antara tujuh daerah lainnya di Indonesia yang hanya memiliki satu pasangan calon. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan untuk memperpanjang pendaftarannya pada 9 Agustus menjadi 11 Agustus 2015.
EDWIN FAJERIAL