Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Pesan Megawati untuk Pilkada Surabaya dan Pacitan

image-gnews
Megawati Soekarno Putri berjalan bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini Rismaharini dan Gubernur DKI Joko Widodo di Gedung VIP Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). Kedatangan Megawati untuk meredakan hubungan panas antara Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Walikota yang juga kader PDI Perjuangan, Wisnu Sakti Buana. TEMPO/Fully Syafi
Megawati Soekarno Putri berjalan bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini Rismaharini dan Gubernur DKI Joko Widodo di Gedung VIP Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). Kedatangan Megawati untuk meredakan hubungan panas antara Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Walikota yang juga kader PDI Perjuangan, Wisnu Sakti Buana. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.COJakarta - Perkara calon tunggal di dua daerah di Jawa Timur ternyata sudah diprediksi Ketua Umum Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Mega bahkan sudah berpesan khusus soal kemungkinan permainan politik yang terjadi di Kota Surabaya dan Kabupaten Pacitan.

Saat berkunjung ke Surabaya pekan lalu, Megawati pernah membicarakan ini dengan sejumlah politikus PDIP. Termasuk kandidat calon kepala daerah, salah satunya Wali Kota Tri Rismaharini. "Bu Mega pernah berpesan kepada Giyanto, anggota DPRD Jawa Timur, agar menyelesaikan urusan di Pacitan," kata Risma dalam perbincangan dengan Tempo di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2015. (Baca: Jika Pilkada Ditunda, Risma Antara Kehendak Tuhan dan Kepengin)

Menurut Risma, kepada salah satu kadernya itu, Megawati berpesan agar urusan pencalonan PDI Perjuangan di Pacitan, "Jangan sampai berantakan."

Kota Surabaya dan Kabupaten Pacitan hingga batas akhir pendaftaran memang masih memiliki satu pasangan calon kepala daerah. Di Surabaya, calon inkumben yang diajukan PDIP tidak memiliki lawan tanding. Adapun di Pacitan, calon inkumben yang diusung Partai Demokrat juga tak memiliki penantang. Akibatnya, pemilihan di kedua daerah ini berpotensi diundur. (Baca: EKSKLUSIF: Abror Tetap Maju Tantang Risma di Pilkada 2017)

Seorang sumber Tempo menuturkan sebenarnya pengurus pusat partai sudah bersepakat untuk menyediakan lawan bagi inkumben di daerah ini. Artinya, PDI Perjuangan mengajukan calon untuk melawan kader Demokrat di Pacitan.

Sebaliknya, Partai Demokrat juga berkoalisi menantang Risma di Surabaya. Namun kesepakatan ini buyar setelah wakil kepala daerah di dua wilayah itu tak menampakkan batang hidung saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum. "Ini ada pemain di daerah yang mengambil keuntungan," ujar sumber Tempo. (Baca: Penantang Risma Rilis Kronologis 'Drama' di KPU Surabaya)

Wakil Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Nurpati membantah informasi yang menyebutkan Partai Demokrat dan PDIP telah bersepakat untuk saling mengajukan calon kepala daerah untuk pilkada di Kota Surabaya dan Kabupaten Pacitan. Kesepakatan barter itu bertujuan memuluskan langkah calon inkumben setiap partai, yaitu Tri Rismaharini dari PDIP di Surabaya dan Indartato dari Demokrat di Pacitan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya kira kesepakatan tidak ada, ya. Bahwa ada komunikasi-komunikasi politik yang dibangun antar-pimpinan partai, termasuk PDIP dan Demokrat, saya kira semuanya selama ini begitu," tutur Andi saat dihubungi, Kamis, 6 Juli 2015. 

Komunikasi politik antara Demokrat dan PDIP, kata Andi, tidak hanya untuk pilkada di Surabaya dan Pacitan. "Bukan hanya di wilayah-wilayah itu, tapi di seluruh daerah," ucapnya.

Andi mengatakan kebijakan pimpinan partai sangat menentukan kondisi di daerah. Dalam hal pilkada, kata dia, Demokrat mempunyai kepentingan yang lebih besar dari sekadar memastikan kadernya dapat mengikuti kontestasi. 

"Kami melihatnya lebih ke kemaslahatan masyarakat di daerah tersebut. Kalau tidak ada kepala daerah definitif, pasti pembangunannya terhambat tidak maksimal," kata Andi. "Itu yang lebih kami kedepankan."

WAYAN AGUS PURNOMO | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

8 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

49 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

51 hari lalu

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya


Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.


Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Pekerja melakukan perawatan rumput lapangan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, Senin 13 Maret 2023. Perbaikan sejumlah fasilitas agar sesuai standar FIFA di stadion itu dalam rangka persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di stadion itu pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.


Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

26 September 2023

Vinda Zakiyatuz Zulfa, peraih gelar doktor fisika di ITS Surabaya yang diwisuda pada 16-17 September 2023. Istimewa
Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

Kebahagiaan menghampiri Vinda Zakiyatuz Zulfa, 27 tahun, yang meraih gelar doktor bidang fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS.


Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

25 Juli 2023

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menghadiri perayaan Imlek 2022 di Kelenteng Pak Kiki Bio di Jagalan, Kota Pahlawan, Jatim, Selasa 1 Februari 2022. ANTARA/HO-Pemkot Surabaya
Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta sekolah di Kota Pahlawan tidak mewajibkan siswa membeli seragam sekolah pada tahun ajaran baru ini.


845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

22 Juli 2023

Gerbang Unnes. Unnes gelar kompetisi Green School Award. dok/sekitarunnes.com KOMUNIKA ONLINE
845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

Sebanyak 845 sekolah untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya, Jawa Timur, belum masuk program Adiwiyata.


Alasan Peneleh Dijadikan Kampung Wisata Sejarah di Surabaya

9 Juli 2023

Tampak depan Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berbentuk arsitektur khas Jawa dengan dua lantai yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua yang difungsikan sebagai kamar indekos. ANTARA
Alasan Peneleh Dijadikan Kampung Wisata Sejarah di Surabaya

Banyak bangunan bernilai sejarah di Peneleh, Surabaya sehingga kawasan ini pun dijadikan Kampung Wisata Sejarah.