Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putri Sulung Gus Dur Bantah Ada Perpecahan di Tubuh NU

image-gnews
Sejumlah peserta melakukan protes dan adu argumen saat pembahasan Tata Tertib Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu malam, 2 Agustus 2015. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah peserta melakukan protes dan adu argumen saat pembahasan Tata Tertib Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu malam, 2 Agustus 2015. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman atau biasa disapa Alissa Wahid, putri sulung Abdurrahman Wahid, membantah adanya perpecahan di tubuh Nahdlatul Ulama. Menurut dia, Muktamar NU kali ini, yang berlangsung di Jombang, tak sebanding dengan Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada 1984 dan Muktamar NU ke-29 di Cipasung pada 1994.

"Saya tidak memungkiri memang ada perbedaan pendapat, tapi muktamar ini tidak seberat di Cipasung, yang pada saat itu sampai mengerahkan kekuatan militer dan ada intervensi penguasa," kata Alissa saat dihubungi Tempo, Kamis, 6 Juli 2015.

Ia menuturkan, sebagai organisasi yang lebih bersifat paguyuban, perbedaan pendapat adalah hal biasa. "Corak dasar NU adalah egaliter sehingga wajar jika masing-masing dengan leluasa mengemukakan pendapat, berbeda dengan organisasi yang lebih bersifat rigid dan top-down," kata Alissa, yang juga Ketua Musyawarah Kaum Muda NU, dalam Muktamar ke-33 ini. Bahkan pada masa sebelum reformasi, kata dia, para kiai saling menggebrak meja untuk menentukan fatwa merupakan hal biasa.

Alissa mengatakan masyarakat dan media harus memahami bahwa NU adalah asosiasi kiai. "Jadi semua kedudukannya sama. Konsekuensinya, wajar jika terjadi perbedaan pendapat karena masing-masing merasa memiliki hak yang sama," katanya. Alissa juga mengatakan ada sebuah dalil NU yang menyebutkan perbedaan pendapat pemimpin adalah rahmat bagi umat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Alissa, ketegangan dalam forum tak pernah merembet ke hubungan persaudaraan dalam tubuh NU. "Biasanya berakhir happy ending, para kiai tahu sikap yang harus diambil. Selepas ini sudah ketawa-tawa lagi, sudah berpelukan," katanya. Terlebih, kata dia, para kiai memahami bahwa NU adalah organisasi besar yang rawan disusupi kepentingan jika para kiai berlarut-larut dalam ketegangan.

Ia menduga masyarakat kaget akan suasana Muktamar NU yang berbeda dengan Muktamar Pengurus Pusat Muhammadiyah. "Mungkin terasa beda karena kebetulan berbarengan dengan Muktamar Muhammadiyah, yang terasa lebih sistematis," katanya. Alissa mengatakan NU perlu belajar dari Muhammadiyah dalam mengelola muktamar yang lebih sistematis, tanpa meninggalkan kearifan khas NU yang telah terbina.

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rekam Jejak Putri-putri Gus Dur: Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid

30 Oktober 2023

Yenny Wahid saat pembukaan Muktamar ke-III Partai Kebangkitan Bangsa  PKB pro Gus Dur di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Rekam Jejak Putri-putri Gus Dur: Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid

Putri-putri Gus Dur memiliki rekam jejak melanjutkan pemikiran ayahandanya. Apa yang dilakukan Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid?


Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

30 Oktober 2023

Ilustrasi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). (Foto Antara)
Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

Simpatisan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang disebut Jaringan Gusdurian banyak dipertimbangkan oleh kandidat capres dalam setiap Pemilu


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Puluhan Ribu Jemaat Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Hadiri Jalsah Salanah 2023 di Inggris

29 Juli 2023

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato pembukaan Jalsah Salanah 2023 di Inggris, Jumat 28 Juli 2023. TEMPO/Yandhrie Arvia
Puluhan Ribu Jemaat Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Hadiri Jalsah Salanah 2023 di Inggris

Sejumlah tokoh dan pemimpin lintas agama dari berbagai negara turut hadir dalam pertemuan tahunan Ahmadiyah yang berlangsung dari 28-30 Juli 2023.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Sederet Sorotan Publik ke Bea Cukai, Acak-acak Barang Putri Gus Dur sampai Diduga Peras Turis Taiwan

14 April 2023

Sebuah video pendek dari media berita Taiwan CTS yang menyebutkan dugaan pemerasan oleh oknum petugas Bea Cukai di Bandara Ngurah Rai, Bali beredar viral dan banyak disorot oleh warganet di Twitter, Kamis, 13 April 2023. (sumber: Twitter)
Sederet Sorotan Publik ke Bea Cukai, Acak-acak Barang Putri Gus Dur sampai Diduga Peras Turis Taiwan

Bea Cukai banyak mendapat sorotan belakangan ini, antara lain kasus acak-acak barang putri Gus Dur hingga terakhir dugaan peras turis Taiwan.


Belajar dari Kasus Koper Alissa Wahid dan Piala Fatimah, Dirjen Bea Cukai: Perbaikan Layanan Terus Dilakukan

1 April 2023

Ilustrasi petugas Bea Cukai memeriksa penumpang di bandara. Dok. Bea Cukai
Belajar dari Kasus Koper Alissa Wahid dan Piala Fatimah, Dirjen Bea Cukai: Perbaikan Layanan Terus Dilakukan

Belajar dari kasus koper Alissa Wahid yang diacak-acak dan piala Fatimah Zahra yang ditagih pajak, Ditjen Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan.


Kader Nahdlatul Ulama Berpeluang Bertarung di Pilpres 2024, Alissa Wahid: Yang Penting Punya Asas Kebangsaan

30 Maret 2023

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah
Kader Nahdlatul Ulama Berpeluang Bertarung di Pilpres 2024, Alissa Wahid: Yang Penting Punya Asas Kebangsaan

Alissa Wahid menyatakan bangga karena banyak kader Nahdlatul Ulama yang mendapat dukungan untuk maju pada Pilpres 2024.