TEMPO.CO, Makassar - Presiden Joko Widodo dipastikan akan membuka langsung perhelatan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, pada Senin, 3 Agustus 2015. Presiden memboyong sejumlah menteri Kabinet Kerja dalam acara itu, seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan organisasi keagamaan, para ketua partai politik, dan duta besar negara sahabat juga dijadwalkan bakal hadir.
"Bapak Presiden sudah mengkonfirmasi untuk hadir membuka Muktamar," kata Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah Ma'ruf, Ahad, 2 Agustus 2015.
Sejumlah persiapan mulai dimatangkan untuk menggelar acara pembukaan Muktamar. Para pengisi acara sudah menggelar geladi bersih yang dimulai pagi tadi.
Lihat Video: Begini Meriahnya Pembukaan Muktamar Ke-47 Muhammadiyah
Personel pengamanan dari kepolisian dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) juga mulai disiagakan di sekitar lokasi pembukaan. "Semua rangkaian pembukaan Muktamar sudah siap 100 persen," ucapnya.
Semua peserta Muktamar Muhammadiyah yang berjumlah 3.000 orang juga sudah mulai hadir di Makassar. Para penggembira dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia sudah memadati Kota Daeng. "Diperkirakan, 200 ribu penggembira sudah ada di Makassar," ujar Ma'ruf.
Sidang Muktamar Muhammadiyah baru akan dimulai seusai pembukaan di Balai Sidang Muktamar di Universitas Muhammadiyah Makassar. Sabtu kemarin, sidang tanwir (pramuktamar) sudah menetapkan 39 nama calon formatur tetap untuk dipilih oleh para peserta.
Dari 39 nama itu, akan dipilih 13 orang formatur yang akan bermusyawarah untuk mencari nakhoda baru Muhammadiyah pengganti Din Syamsuddin.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menuturkan peserta tanwir telah menyelesaikan tahapan pemungutan suara calon formatur dengan tertib dan lancar. "Semua, alhamdulillah, berjalan tertib," katanya.
Menurut dia, hal itu memperpanjang pengalaman positif Muhammadiyah yang sejak muktamar pertama hingga sekarang tidak pernah diwarnai kericuhan.
AWANG DARMAWAN