TEMPO.CO, Jombang - Kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Salahuddin Wahid mempertanyakan kapasitas 39 orang yang menjadi anggota ahlul halli wal aqdi (AHWA). Dua di antaranya adalah ibu-ibu yang muncul tanpa persetujuan semua kiai.
Menurut Gus Solah, skenario pemilihan dengan sistem AHWA sudah jauh-jauh hari dirancang panitia. Hal ini tampak dari munculnya 39 nama yang menjadi kandidat anggota AHWA yang akan memilih Rois Aam atau Dewan Syuro NU. "Kita dipaksa memilih dari 39 orang untuk menjadi anggota AHWA tanpa jelas latar belakangnya," kata Gus Solah, Ahad, 2 Agustus 2015.
Baca Juga:
Dari 39 orang tersebut, dua di antaranya ibu-ibu yang sama sekali tidak dikenali Gus Solah. Hal ini patut dipertanyakan, mengingat tugas anggota AHWA sangat penting dan menentukan nasib NU ke depan. Yang lebih dipertanyakan adalah nama Hasyim Muzadi tak masuk di dalamnya.
Mekanisme pemilihan dengan sistem AHWA yang merupakan hasil musyawarah nasional alim ulama, menurut dia, tak punya kekuatan hukum. Bahkan munas tak berhak bicara soal AHWA. Mekanisme tersebut hanya bisa ditentukan dalam mekanisme organisasi melalui konferensi besar yang disetujui dalam Muktamar NU.
Gus Solah sendiri menyatakan tak keberatan jika ada yang menginginkan mekanisme itu dalam memilih Rois Aam NU. Namun hal itu tak boleh dilakukan sekarang, apalagi dengan cara-cara kekerasan. "Silakan dilakukan pada muktamar yang akan datang, tapi tidak sekarang," ucapnya.
HARI TRI WASONO