TEMPO.CO, Bangkalan - Aksi komplotan pencuri bermobil di siang bolong terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, korbannya, Mohammad Imron, 60 tahun, adalah purnawirawan polisi dengan jabatan terakhir Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Bangkalan. Aksi para pencuri ini terekam kamera CCTV yang dipasang Imron.
Imron menjelaskan, kejadian nahas yang menimpanya itu terjadi pada Kamis siang, 30 Juli 2015. Awalnya, satu mobil merek Grand Livina berhenti di depan toko miliknya, yang saat itu hanya dijaga sendiri oleh istrinya. "Waktu kejadian, saya tidak ada di toko," katanya, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut Imron, yang pertama kali turun dari mobil itu adalah sopir serta perempuan muda yang menggendong bayi. "Mereka masuk dan memilih belanjaan, seperti pelanggan biasa," ujarnya.
Selang beberapa menit, Imron melanjutkan, dari rekaman CCTV terlihat beberapa penumpang lain, salah satunya perempuan, ikut turun dan memilih belanjaan. "Tidak ada yang mencurigakan. Mereka belanja seperti orang biasa," katanya.
Karena banyak yang dibeli mereka, istri Imron jadi sibuk melayani. Rupanya inilah modus para pelaku untuk membuat lengah pemilik toko. Saat korban lengah, salah satu perempuan menggasak satu ponsel pintar yang diletakkan di balik etalase.
Setelah barang yang diincar didapat dan barang telah dibayar, para pelaku dengan cepat menuju mobil dan melenggang pergi ke arah Kota Bangkalan.
"Setelah itu, baru istri saya sadar handphone seharga Rp 3 juta miliknya hilang. Dari rekaman CCTV diketahui mereka itu pelakunya," kata Imron.
Warga Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan, ini mengatakan, sepanjang 2015, bukan kali ini saja ia menjadi korban pencurian. Maret lalu, kata Imron, rumahnya disatroni maling. Seekor burung jenis love bird miliknya digondol pencuri yang masuk ke rumah dengan cara melompati pagar. "Masih pikir-pikir mau dilaporkan polisi atau tidak," kata Imron.
MUSTHOFA BISRI