TEMPO.CO, Ponorogo - Empat dari tujuh korban tewas akibat kecelakaan di Kilometer 166 Jalan Tol Cipali, Jumat,24 Juli 2015, dimakamkan di Dusun Niten, Desa/Kecamatan Sumoroto, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Pemakamannya pagi tadi setelah jenazah disemayamkan dan disalati," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Ponorogo Ajun Komisaris Siboro saat dihubungi, Minggu, 26 Juli 2015.
Menurut dia, empat jenazah itu dikebumikan dalam satu liang lahat dengan ukuran 2 x 4 meter. Sebab, mereka masih satu keluarga yang terdiri atas Suhud Supriyanto, suami; Suprihatin, istri; Pramita Fajar Pratiwi, anak; dan Irsyad, anak.
"Pemakamannya di tanah milik keluarga, bukan makam umum," ujar Siboro.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ucap Siboro, Suhud dan Suprihatin sama-sama berasal dari Ponorogo yang merantau ke Depok.
Beberapa hari lalu, mereka pulang kampung untuk berziarah ke makam orang tuanya di Desa/Kecamatan Sumoroto dengan menumpang Toyota Innova bernomor polisi B-1805-EKX yang dikemudikan Tri Wahono, keponakan Suprihatin.
Setelah bertakziah, rombongan yang juga diikuti istri dan anak Tri Wahono itu menuju ke Solo untuk bersilaturahmi Lebaran. Kemudian dua keluarga itu kembali ke Cimanggis, Depok, melalui Jalan Tol Cipali, Jawa Barat.
Saat berada di Km 166, mobil bernomor polisi B-1805-EKX berjalan oleng ke kanan dari Cirebon menuju Jakarta. Peristiwa itu diduga karena sopir mengantuk. Bus Setianegara bernomor polisi E-7607-YC yang melaju dari arah berlawanan pun menyambarnya.
Kecelakaan tak terhindarkan. Tujuh dari delapan penumpang dan sopir mobil tewas dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras, Cirebon. "Empat dimakamkan di Ponorogo dan tiga lainnya dimakamkan di Solo," tutur Siboro.
NOFIKA DIAN NUGROHO