TEMPO.CO, Subang - Ratusan kios dan los di pasar Inpres Pagaden Subang, Jawa Barat, ludes dilalap si jago merah. Kerugian material akibat peristiwa yang terjadi Sabtu malam, 25 Juli 2015, itu ditaksir puluhan miliar rupiah.
Bupati Subang Ojang Sohandi mengatakan pihaknya akan segera melakukan upaya penanganan darurat, terutama buat menampung para pedagang yang kios dan losnya habis terbakar.
"Ada 130 kios dan los yang hangus terbakar," ujar Ojang kepada Tempo. Ia berjanji menyiapkan skenario pinjaman kredit lunak untuk para pedagang yang kehilangan semua aset dagangannya.
"Nanti kami koordinasikan dengan pihak terkait, terutama dengan perbankan," ucapnya. Ojang menuturkan kebakaran pasar Inpres Pagaden tersebut merupakan yang ketiga kali setelah peristiwa medio Februari dan September 2012.
Ojang juga berjanji segera membahas anggaran pembangunan kembali salah satu pasar produktif di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa itu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015 bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Seorang saksi mata kejadian, Dani Brewok, mengatakan pemicu kebakaran hebat pada malam hari tersebut diduga berasal dari kios milik Tata dan Sukanto, yang berjualan perabotan rumah tangga. "Percikan api pertama terlihat dari dua toko mereka," ujarnya.
Setelah itu, lidah api menjalar dengan cepat ke kios-kios yang berada di sekitarnya, yang berisi pakaian, kue, dan barang kelontong yang mudah terbakar. "Kios saya dan semua isinya juga ikut ludes," ucap Ujang Amin, salah seorang pemilik kios. Kerugian yang dia derita akibat peristiwa itu sekitar Rp 150 juta.
Tiga mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan mengalami kesulitan lantaran air yang tersedia sangat seret. Sejumlah sumur hidran yang ada di kompleks pasar juga tak berfungsi akibat kekeringan. Begitu juga air sungai di sekitar pasar sudah kering-kerontang.
Akibatnya, proses pemadaman berjalan agak lambat. Kobaran api baru bisa benar-benar dipadamkan selepas Minggu dinihari, 26 Juli 2015.
Kepala Kepolisian Sektor Pagaden Komisaris Ojat Sudrajat mengaku belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut. "Informasi sementara yang kami kumpulkan, konon penyebabnya adalah hubungan arus pendek listrik," ujarnya.
NANANG SUTISNA