TEMPO.CO, Tasikmalaya - Krisis air bersih akibat kekeringan mulai terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejumlah upaya telah ditempuh berbagai pihak dalam mendistribusikan air bersih kepada warga yang membutuhkan.
Namun ada hal unik dalam pendistribusian air bersih di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 25 Juli 2015. Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota mendistribusikan air bersih kepada warga dengan menggunakan kendaraan water cannon yang biasa dipakai menyemprot pengunjuk rasa membandel.
"Semoga warga yang mengalami krisis air bersih sedikit terbantu," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Asep Saepudin di sela pembagian air bersih gratis.
Rencananya, kata dia, pendistribusian air bersih dengan water cannon ini akan dilakukan secara rutin. Terlebih, daerah Setiawargi selalu dilanda krisis air bersih saat musim kemarau. "Akan dilakukan secara rutin," katanya.
Pantauan di lapangan, kedatangan kendaraan penghalau massa ini sudah ditunggu ratusan warga yang membutuhkan air bersih. Warga yang antre membawa jeriken, ember, bahkan tandon air.
Tanpa menunggu lama, anggota kepolisian langsung menyalurkan air bersih dari water cannon kepada warga. Kendaraan ini mampu mengangkut enam ribu liter air bersih.
Salah seorang warga, Siti, mengatakan sudah dua bulan sumur miliknya mengering. Kampungnya kerap kekurangan air bersih saat kemarau.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, dia terpaksa mencari ke kampung tetangga yang jaraknya sekitar satu kilometer. "Kita butuh air setiap hari, sehingga saya mencarinya ke kampung sebelah," ujarnya.
Kualitas air di kampung tetangga itu, kata dia, memang kurang layak dikonsumsi. Warna air agak keruh. "Karena banyak yang pakai," kata Siti.
Dengan adanya bantuan air bersih dari polisi, Siti dan warga lainnya merasa terbantu. Dia pun berharap, bantuan air bersih rutin dilakukan. "Supaya warga tidak kesulitan dapat air bersih," jelasnya.
CANDRA NUGRAHA