TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap pekat sisa kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Pekanbaru. Jarak pandang menurun hingga satu kilometer. Namun kabut asap itu dinilai belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
"Masih aman dan tidak ada yang delay," kata Duty Manager Bandara SSK II, Pekanbaru, Ibnu Hasan, Sabtu, 25 Juli 2015.
Menurut Ibnu, jadwal penerbangan masih berjalan normal, baik kedatangan maupun keberangkatan. Hingga kini total penerbangan Lebaran masih lancar dengan total jumlah penumpang 11.918 dan 78 pesawat.
Musim panas yang melanda Riau sejak sebulan terakhir memicu kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau. Titik api muncul hampir merata di setiap kabupaten dan kota di Riau. Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan pun turut mencemari udara.
"Secara umum, kondisi cuaca di Wilayah Riau Cerah Berawan disertai Kabut Asap tipis pada pagi dan malam hari," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin.
Menurut Sugarin, satelit Tera dan Aqua memantau 87 titik panas di Sumatera. Sebanyak 51 titik di antaranya terpantau di Riau. "Titik panas itu terpantau pukul 07.00 tadi," katanya.
Adapun penyebaran titik api hampir merata di semua kabupaten/kota di Riau. Titik panas terbanyak terdapat di Indragiri Hulu 13 titik, kemudian Bengkalis 12 titik, Pelalawan sembilan titik, Dumai enam titik, Indragiri Hulu lima titik, Siak empat titik, dan Rokan Hilir dua titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 35 titik panas," ujarnya.
Kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau turut mencemari kualitas udara. Indeks Standar Pencemaran Udara di Pekanbaru berada dalam kategori tidak sehat. Jarak pandang di beberapa wilayah pun terbatas, seperti Dumai 4 kilomterer, Rengat 4 kilometer, Pelalawan 3 kilometer, dan Pekanbaru 1 kilometer.
RIYAN NOFITRA