Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Mau Ketinggalan, MUI Bentuk Tim Investigasi Tolikara  

image-gnews
Bandar Udara Karubaga, Tolikara, Papua. Tempo/Maria
Bandar Udara Karubaga, Tolikara, Papua. Tempo/Maria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia akan segera membentuk tim investigasi sendiri untuk mencari data dan fakta seputar kasus Tolikara. Menurut mereka, tim investigasi ini akan bersinergi dan melengkapi temuan tim investigasi lain.

Keputusan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di kantor MUI, Menteng, Rabu, 22 Juli 2015, pukul 11.00 WIB. Menurut Dewan Ulama MUI, tim investigasi ini mewakili rasa ingin tahu umat muslim Indonesia terhadap penyebab sebenarnya kejadian itu.

"Kalau mengatakan kasus ini terjadi karena speaker sepertinya terlalu naif. Masyarakat kita sudah tahu caranya bertoleransi," ujar Wakil Ketua Umum MUI Maruf Amin.

Selain menyiapkan tim investigasi ke Papua, Maruf mewakili ulama dan organisasi kemasyarakatan berbasis Islam mendesak pemerintah mencari dalang intelektual di balik konflik tersebut secara obyektif, jujur, dan transparan sampai tuntas.

Sebelumnya, kepada Tempo, dua pengurus GIDI Wilayah Tolikara mengakui perbuatan mereka  melarang umat muslim Tolikara salat Idul Fitri. Mereka, Sekretaris GIDI Tolikara Marthen Jingga dan dan Ketua GIDI Tolikara Nayus Wenda, mengaku terkejut oleh dampak penerbitan surat larangan yang mereka susun itu.

Sementara itu, sekelompok ulama mengirimkan delapan anggota tim pencari fakta ke Tolikara untuk membantu polisi mengungkap kasus pembakaran tempat ibadah muslim di sana. "Hari ini mereka berangkat ke lokasi pembakaran untuk membantu mengungkap kasus ini," kata juru bicara Komite Umat untuk Tolikara Papua, Mustofa Nahra Wardaya, ketika dihubungi, Selasa, 21 Juli 2015.

Menurut Mustofa, tim itu diketuai oleh Fadlan Garamatan, ulama asli Papua. Sedangkan tujuh orang lainnya berasal dari pelbagai latar belakang keilmuan, seperti forensik dan pemerintahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terbentuknya tim pencari fakta dan komite itu, kata dia, merupakan hasil pertemuan para tokoh Islam pada 19 Juli lalu. Di antaranya Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nur Wahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, dan Muhammad Zaitun Rasmin. "Ini bukan tim bentukan pemerintah," ujarnya.

Pertemuan, kata Mustofa, membahas informasi yang simpang-siur ihwal kejadian di Tolikara. "Terkesan ada pembelokan opini dan mengadu domba antara masyarakat, TNI dan polisi, " ujar dia.

Menurut Mustofa, informasi yang simpang-siur itu misalnya tentang surat edaran Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang ditandatangani Pendeta Nayus Wenda dan Pendeta Marthen Jingga. Surat itu, kata dia, mulai dikabarkan sebagai dokumen ilegal.

Padahal, ujar Mustofa, polisi dan Bupati Tolikara menerima surat yang sama. "Tim akan mencari tahu apa ada kegiatan seminar dan KKR pemuda GIDI tingkat internasional di sana," katanya. "Kalau ada, kemungkinan besar surat itu benar beredar."

Selain itu, kata Mustafa, ada pihak lain yang juga mencoba membalikkan sejumlah fakta. Di antaranya ruko dan kios yang terbakar dinyatakan bukan karena kerusuhan, melainkan ketidaksengajaan. Juga massa bertindak anarkistis disebut karena polisi menembak anggota GIDI hingga tewas.

HUSSEIN ABRI YUSUF | BINTORO AGUNG S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

38 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah


Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

38 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

18 Desember 2022

Istighatsah yang digelar oleh MUI di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 September 2022. (FOTO ANTARA/HO-MUI Kabupaten Bogor)
Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.


Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

21 November 2022

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Minggu, 22 Mei 2022. TEMPO/Lani Diana
Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.


63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

27 Juli 2022

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020-2025, KH Miftachul Akhyar, saat memberi sambutan pertamanya sebagai pimpinan tertinggi MUI dalam Musyawarah Nasional MUI ke-10 di Jakarta, Jumat (27/11/2020). (ANTARA/Arief Mujayatno)
63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.


Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

25 Juli 2022

Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.


MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

8 Juni 2022

Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja tiba di Polda Metro Jaya pada Selasa, 7 Juni 2022. Foto: TEMPO/Annisa Apriliyani
MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila


Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

27 Mei 2022

Umat Islam melaksanakan shalat jenazah saat prosesi penyemayaman Alm. Buya Ahmad Syafii Maarif di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2022. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat 27 Mei pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.


MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

7 April 2022

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin 18 Mei 2020. ANTARA/Dewanto Samodro
MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.