TEMPO.CO, Purwokerto - Arus balik di jalur pengubung jalur selatan dan jalur pantura membuat kemacetan tak bisa terelakkan. Hal yang sama juga terjadi di jalur selatan Jawa Tengah. Puncak mudik kedua diperkirakan pada Ahad 26 Juli.
Kemacetan lalu lintas pun terjadi akibat peningkatan arus kendaraan dari arah Purwokerto dan Wangon masuk ke jalur Pekuncen. Di titik itu kendaraaan mengular sampai puluhan kilometer.
Untuk mengantisipasinya, mulai Selasa 21 Juli 2015 pukul 18.00 petugas memberlakukan sistem contra flow (atau menutup satu jalur) yaitu jalur dari arah Pekuncen menuju Ajibarang. Arus kendaraan dari arah Pekuncen menuju Ajibarang ditutup, sehingga hanya kendaraan dari arah AJibarang menuju Pekuncen dalam dua jalur. “Kami berlakukan sistem Contra Flow selama 10 menit, hasilnya kendaraan yang sebelumnya macet bisa kembali jalan,” kata ujar Perwira Pengendali Pospam Pekuncen-Ajibarang-Wangon Iptu Sugeng Rikustowo Rabu 22 Juli 2015.
Dari data yang ada pada pukul 22.00 sampai pukul 23.00 tercatat 954 mobil dan 763 sepeda motor yang melintas. Selain peningkatan jumlah kendaraan, adanya pintu perlintasan kereta api di Paguyangan Brebes juga berdampak pada kemacetan yang mengular sampai ke pertigaan Losari, Kecamatan Cilongok dan untuk arah Wangon sampai ke Tipar Kidul Ajibarang.
Sistem contra flow itu diberlakukan situasional. “Kami lihat kondisi arus kendaraan. Jika sampai macet di dua jalur yaitu jalur lingkar dan dari arah Purwokerto, Contra Flow kami berlakukan. Sudah ada tim pengurai sendiri yang bertugas di sepanjang jalur Pekuncen Ajibarang. Dan ada juga yang mengatur buka tutup lalu lintas di SPBU Ajibarang,” ujar Sugeng.
Koordinator Pengamanan dan Pengawasan Lebaran Dinas Perhubungan Banyumas, R.Hermawan menjelaskan, sistem contra flow efektif untuk mengurai kemacetan di Pekuncen-Ajibarang. Itu karena arus kendaraan dari arah Pekuncen menuju Ajibarang sedikit. “Jadi kendaraan dari Ajibarang menuju Pekuncen dua jalur, 10 menit saja diberlakukan kendaraan yang tidak bisa berjalan langsung bisa kembali normal walaupun tetap padat,” kata Hermawan.
Dari pantauan Tempo, pemudik sebenarnya bisa melalui jalan alternatif Purwokerto-Purbalingga-Randudongkal-Pejagan. Jalur ini relatif sepi dibanding jalur Ajibarang yang dilewati hampir seluruh pemudik. "Saya kemarin hanya dua jam sampai di pantura. Kalau lewat Ajibarang bisa lima jam lebih," kata Wahyu Adi Pramono, pemudik dari Bogor Jawa Barat.
ARIS ANDRIANTO