TEMPO.CO, Cirebon -Selama arus balik, kendaraan yang melewati pantura Kabupaten Cirebon terbanyak terjadi pada H+3 atau Selasa, 21 Juli lalu. “Jumlah terbanyak kendaran pada arus balik yang melintas di jalur pantura Kabupaten Cirebon terjadi pada H+3 atau 21 Juli 2015 kemarin,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar, Rabu 22 Juli 2015.
Saat itu jumlah kendaraan yang melintas tercatat sebanyak 157.511 buah. Sebagian besar kendaraan pemudik yang kembali ke Jakarta tersebut didominasi oleh kendaraan roda dua atau motor.
Iis melanjutkan, arus balik di Pantura tak terjadi bersamaan. Ini disebabkan lamanya masa liburan tahun ini yang berbeda dengan masa libur lebaran tahun sebelumnya. Terutama karena anak sekolah yang masa liburannya cukup panjang.
Sementara itu berdasarkan penghitungan kendaraan yang dilakukan di Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon di posko Losari, hingga Selasa 21 Juli 2015 tercatat sebanyak 389.250 kendaraan telah melintas di jalur pantura Cirebon pada arus balik.
Sedangkan pada arus mudik mulai H-6 hingga H-1 lalu jumlah kendaraan yang melintas di pantura Kabupaten Cirebon mencapai 748.286 kendaraan. Ada pun puncak kepadatan pada arus mudik terjadi pada H-2.
Padatnya jalur pantura utama menyebabkan kendaraan pemudik akhirnya kembali dialihkan ke jalur pantura tengah melalui Karangampel. “Setiap 3 jam sekali kami alihkan,” kata Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Sulistyo Basuki, Rabu 22 Juli 2015. Dari pantura Cirebon, tepatnya di Pegambiran, kendaraan dimasukkan ke Kota Cirebon-Gunung jati-Kapetakan-Karangampel dan lanjut ke Indramayu.
Pengalihan arus lalu lintas ini untuk menghindari kepadatan dan antrean panjang di jalur utama pantura. Untuk itu mereka pun akan terus berkoordinasi dengan Polres Cirebon untuk memantau kepadatan arus lalu lintas tersebut.
IVANSYAH