Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerap Kebakaran, Warga Garut Blokir Tempat Pembuangan Sampah

image-gnews
Sebuah alat berat dikerahkan untuk memisahkan sampah di DRZ Darmstaedter Recycling Zentrum GmbH. Puluhan ribu ton sampah di daur ulang dengan cara yang sangat canggih dan effisen.  Darmstadt, Jerman, 17 Juni 2015. Thomas Lohnes/Getty Images
Sebuah alat berat dikerahkan untuk memisahkan sampah di DRZ Darmstaedter Recycling Zentrum GmbH. Puluhan ribu ton sampah di daur ulang dengan cara yang sangat canggih dan effisen. Darmstadt, Jerman, 17 Juni 2015. Thomas Lohnes/Getty Images
Iklan

TEMPO.COGarut - Warga kampung Pasir Bajing, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memblokir jalan menuju kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di dekat pemukiman mereka, Selasa, 21 Juli 2015. Aksi blokade ini dilakukan warga dengan cara menutup jalan masuk dengan gunungan sampah setinggi 80 sentimeter.

Akibatnya semua kendaraan pengangkut sampah terpaksa balik badan. Aksi warga ini dilakukan sejak pagi hingga sore hari ini. Selain menutup jalan, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan agar TPA ditutup.

Aksi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pemerintah karena aspirasinya tidak mendapatkan tanggapan. Mereka sebelumnya mengeluhkan adanya pembakaran sampah di TPA. "Pembakaran sampah dilakukan dari awal puasa hingga hari ini. Bahkan di malam takbiran pun api masih terlihat besar," ujar Ketua Rukun Warga 02, Desa Sukaraja, Asep Suparman, kepada Tempo, di tempat unjuk rasa.

Menurut dia, akibat pembakaran ini, banyak diantara warganya yang menderita sakit pernapasan seperti asma dan ispa. Penyakit itu diakibatkan karena kepulan asap dari pembakaran sampah cukup banyak memasuki pemukiman. Apalagi jarak pemukiman dengan TPA hanya sekitar 500 meter.

Asep mengaku, telah berulangkali mendatangi Dinas Lingkungan hidup untuk melaporkan kondisi yang dialami warganya. Namun hingga hari ini tidak ada tanggapan. "Alasan sibuk membenahi PKL, apa hubungannya lingkungan hidup sama pedagang kaki lima. Sementara kami dibiarkan menderita," ujarnya.

Pada saat aksi unjuk rasa berlangsung, satu unit mobil pemadam kebakaran datang ke TPA. Namun dihadang oleh warga dan disuruh untuk kembali. "Kalau mau dari kemarin, kalau sekarang tanggung. Biar yang sakit tambah banyak," teriak warga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, mengaku kebakaran yang terjadi di TPA bukan karena disengaja. Menurut dia, penyebab kebakaran karena cuaca yang cukup panas pada musim kemarau ini. "Penyebabnya karena adanya gesekan di dalam sampah. Apalagi sampah itu mengandung panas dan gas metan jadi sangat riskan adanya api," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku setiap kali ada kebakaran, pihaknya langsung menghubungi pemadam kebakaran. Hal itu dilakukan agar api tidak membesar.

Kebakaran ini juga diakibatkan karena belum maksimalnya program penataan TPA. Seperti mesin pengolahan sampah dan teknik pengelolaan. Sampah di TPA saat ini masih diolah dengan cara ditimbun. "Tahun besok akan akan melakukan penataan lebih baik lagi, programnya sudah kami siapkan," ujar Aji.

Dia mengaku aksi blokade ini tidak akan berlangsung lama. Alasannya karena pihaknya telah melakukan negosiasi dengan warga agar TPA dapat berjalan kembali. "Besok TPA sudah bisa beroperasi lagi," ujarnya.

Aksi unjuk rasa ini, menjadi tontonan para pemudik yang akan balik ke kampung halamannya. Gundukan sampah menuju TPA ini berada dipinggir jalur utama mudik Leles-Nagreg.

SIGIT ZULMUNIR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

3 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Satpol PP Kota Depok amankan Robocop. Instagram
Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.


Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Rudy Gunawan hendak menumpang kereta api uji coba tujuan Stasiun Pasar Senen, Jakarta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/2/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.


Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan sampah di Bundaran HI setelah perayaan malam tahun baru berakhir pada Senin dini hari, 1 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.


RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

Penampakan Refuse Derived Fuel atau RDF yang merupakan hasil pengolahan sampah di fasilitas Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Bantargebang, Bekasi, Selasa, 27 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.


Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.


4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

Maudy Ayunda dan Kim Bum. Foto: Instagram
4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut


Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Foto udara pembangunan fasilitas pengelolaan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2022. Pembangunan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengubah endapan sampah menjadi bahan bakar tersebut pembangunannya telah mencapai 83 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.


Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

12 Agustus 2023

Petani memanen jeruk Lembang di Kampung Bukanagara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (8/6). Jeruk silangan antara jeruk Garut dan frimont ini berbuah sepanjang tahun dengan harga Rp 12.000 di kebun. Jenis jeruk karya petani lokal ini mampu beradaptasi dengan baik di berbagai iklim tropis. TEMPO/Prima Mulia
Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

Selain dikenal sebagai Swiss van Java karena dikelilingi banyak gunung, Kota Garut juga dikenal dengan kulinernya yang tidak kalah lezat. Tidak hanya dodolnya, saat berkunjung ke Garut juga harus mencoba Jeruk Garut, Burayot, hingga Pindang Ikan khas Garut.


Garut Asal Band Voice of Baceprot, Ini 5 Keunikan Kota Berjuluk Swiss van Java

11 Agustus 2023

Cokelat dodol 'chocodot', oleh-oleh khas Garut. TEMPO/Prima Mulia
Garut Asal Band Voice of Baceprot, Ini 5 Keunikan Kota Berjuluk Swiss van Java

Garut juga memiliki banyak tempat wisata alam, sehingga cocok menjadi pilihan sebagai tempat berlibur keluarga.