TEMPO.CO, Bandung - Memasuki H+3 pasca Lebaran, pada Senin, 20 Juli 2015, arus balik di jalur selatan via Limbangan, Kabupaten Garut mengalami macet. Rekayasa lalu lintas pun mulai diterapkan petugas Kepolisian.
Tepatnya pada Km 45, jalan raya Limbangan, Garut, petugas lalu lintas mulai menerapkan sistem buka tutup (one way) sekitar pukul 16.15 WIB hingga 17.00 WIB. Sehingga antrean kendaraan dari arah barat menuju timur mengular cukup panjang. Sementara itu volume kendaraan dari arah Garut-Tasikmalaya menuju Bandung semakin membeludak.
Menurut salah satu petugas lalu lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Dani Ramdani, mengatakan antrean kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung mengular sekitar 1,5 km. Ekor kemacetan berada di sekitaran terminal Limbangan hingga memasuki lingkar Nagreg.
"Kami memberlakukan one way karena memang volume kendaraan dari arah Tasikmalaya sudah tidak tertampung," katanya kepada Tempo, di sela kesibukannya mengamankan lalu lintas di Jalan Limbangan, Km 45, Senin, 20 Juli 2015.
Menurut Dani, rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup itu terpaksa diterapkan karena untuk mengurai kemacetan yang disebabkan mulai ramainya arus balik pada H-3 pasca lebaran dari arah Tasikmalaya menuju Bandung melalui Limbangan. "Lamanya one way ini kami sesuaikan dengan volume kendaraan yang dari arah barat, kalo sudah menumpuk baru kita buka lagi," ujarnya.
Berdasarkan data perhitungan arus lalu lintas angkutan lebaran 2015, Dinas Perhubungan, Kabupaten Garut, volume kendaraan dari arah timur menuju barat pada H+3, cenderung mengalami kenaikan sebesar 2,69 persen dari hari sebelumnya.
Terhitung semenjak pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, Senin, 20 Juli 2015, total volume kendaraan mencapai 24.810 unit kendaraan. Sementara untuk H+2 pada jam yang sama tehitung sebesar 24.145 unit kendaraan. Kendaraan roda 2 tetap mendominasi dengan jumlah 18.724 unit pada H+3, sementara itu untuk roda 4 hanya sekitar 4.086 unit kendaraan saja.
AMINUDIN