TEMPO.CO, Bima - Bupati Bima Syafrudin M. Nur meminta dua kelompok warga yang terlibat bentrokan di Kecamatan Madapanggga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menahan diri. ”Ini suasana Lebaran, masyarakat harus memanfaatkan untuk bersilaturahmi dan memaafkan,” ujar dia, Sabtu, 18 Juli 2015. Menurut Syafrudin, bentrokan tersebut diakibatkan masalah sepele. ”Masalah anak-anak muda.”
Dua kelompok warga di Kecamatan Madapangga terlibat bentrok pada Jumat malam, 27 Juli 2015. Akibat peristiwa itu, dua warga terluka parah. Bentrokan itu juga mengakibatkan tiga rumah dirusak oleh warga. Dari informasi yang dihimpun, bentrokan itu dipicu sejumlah remaja yang menggelar pesta minuman keras atau miras di pinggir jalan perbatasan Desa Tonda pada Jumat malam, 17 Juli 2015. Pesta minuman keras tersebut mengganggu warga setempat. Sejumlah warga pun menegur para remaja yang menggelar pesta minuman keras hingga berujung adu fisik.
Untuk mencegah bentrok susulan, puluhan polisi bersiaga di lokasi kejadian. ”Kami tetap lakukan penjagaan. Siapa tahu ada bentrok susulan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Bima Ajun Komisaris Besar Gatut Kurniadin. Atas kejadian itu, Bupati Syafrudin mengimbau aparat dan pemerintah daerah setempat segera menyelesaikan bentrokan tersebut.
AKHYAR M. NUR