TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan terjadi di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua, pada Jumat, 17 Juli 2015, sekitar pukul 08.00 WIT. Enam rumah, sebelas kios, dan satu musala dibakar sekelompok warga setempat.
Para pelaku pembakaran melempari musala dengan batu dan berteriak, "Jangan ada ibadah di Tolikara." Letak Tolikara sekitar empat jam perjalanan dari Wamena.
Aparat gabungan TNI-Polri telah mengamankan lokasi pembakaran. "Hingga kini, motifnya masih kami selidiki. Situasi di Karubaga saat ini aman dan kondusif," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Rudolf Patrige, Jumat, 17 Juli 2015.
Baca juga:
Heboh, Tanpa Pakai Bra, Model Ini Dekati Paus Fransiskus
Kulit Pria Ini Jadi Hitam Usai Cangkok Hati Orang Hitam!
Tak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi salat Idul Fitri 1436 Hijriah batal dilaksanakan. "Sebab saat berlangsung salat Id di halaman Koramil 1702/Jwy, peristiwa ini meletus. Akibatnya, warga ketakutan dan berlarian menyelamatkan diri ke kantor Koramil dan Pos 756/Wms," kata Patrige.
Wilpret, 36 tahun, warga setempat, mengatakan tak lama setelah kejadian pembakaran, Bupati Tolikara Usman Wanimbo bersama Ketua DPRD setempat mengimbau warganya agar menghentikan aksi mereka dan tak melakukan kekerasan. "Pak Bupati melalui pengeras suara sambil keliling pakai mobil meminta warga menghentikan aksinya," katanya.
Korban pembakaran rumah dan sebelas kios ini diungsikan aparat keamanan ke depan Koramil 1702/Wms. Mereka untuk sementara ditampung dengan menggunakan tenda darurat. Walau kondisi dan situasi di Karubaga pasca-pembakaran kembali normal, sebagian warga masih takut keluar rumah.
CUNDING LEVI
Baca juga: 7 Profesi Teraneh: Nelayan Sepeda hingga Penidur Bayaran