TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi di Riau menimbulkan ancaman bencana kabut asap menerjang pada saat Idul Fitri 1436 H. Titik panas terus bermunculan secara masif sejak dua pekan lalu. Empat helikopter waterbombingmilik perusahaan swasta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau dikerahkan untuk memadamkan api.
"Antisipasi dan pencegahan terus kami lakukan baik lewat darat maupun udara," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, Senin, 13 Juli 2015.
Menurut Edwar, pertumbuhan titik panas terjadi nyaris merata di setiap kabupaten/kota. Petugas pemadam terus bekerja untuk mencegah bencana asap terjadi pada saat Lebaran. Untuk itu, sebuah helikopter pemadam jenis Sikorsky dengan kapasitas 5 ton bakal digeser ke Riau. "Saat ini Sikorsky sedang dalam proses perizinan di Singapura."
Menjelang Lebaran, pemadaman difokuskan pada wilayah terdekat dengan Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru II demi kelancaran penerbangan. Pemadaman dilakukan di kawasan lahan kosong yang terbakar di Payung Sekaki dan Rimbo Panjang, Kampar. "Dua wilayah ini rentan mengganggu penerbangan jika kebakaran."
Meski demikian, menurut Edwar, sejumlah titik api di Riau berangsur padam. Jumlah titik panas yang sebelumnya mencapai 167 kini turun drastis menjadi 12.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 21 titik panas di Sumatera. Dua belas di antaranya terdapat di Riau. Jumlah titik panas cenderung menurun dari hari sebelumnya, yang mencapai 167. "Itu pantauan satelit pukul lima pagi tadi," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.
Menurut Sugarin, secara umum kondisi cuaca Riau cerah berawan. Hujan dengan intensitas ringan berpeluang terjadi tapi tidak merata pada malam hingga dinihari di bagian selatan, tengah, timur, dan pesisir timur. "Temperatur 31,5-34,5 derajat Celcius."
Kabut asap masih menyelimuti sejumlah wilayah di Riau, sehingga mengurangi jarak pandang, tapi belum mempengaruhi jadwal penerbangan. Di Pekanbaru, jarak pandang menurun hingga 5 kilometer, di Rengat 5 kilometer, dan Dumai 4 kilometer. "Indeks Standar Pencemaran Udara dalam kategori sedang."
RIYAN NOFITRA