Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Ayah yang Menganiaya Anaknya Hingga Tewas

image-gnews
Wajah Rudi Haeruddin yang menjadi buron akibat membunuh anak kandungnya, Tiara  di Polsek Makassar, Sulawesi Selatan, 09 Juli 2015. Rudi berhasil melarikan diri setelah membunuh anaknya dan kini menjadi buronan polisi.TEMPO/Iqbal Lubis
Wajah Rudi Haeruddin yang menjadi buron akibat membunuh anak kandungnya, Tiara di Polsek Makassar, Sulawesi Selatan, 09 Juli 2015. Rudi berhasil melarikan diri setelah membunuh anaknya dan kini menjadi buronan polisi.TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rudi Haeruddin, 35 tahun, ayah yang tega membunuh anak kandungnya, Tiara Rudi, 13 tahun, dikenal tukang marah alias temperamental. Ia sering menganiaya istrinya, Ani, 30 tahun, tanpa alasan yang jelas. Begitu pula dengan dua adik Tiara: Indriyani, 9 tahun, dan Hairil Hidayat, 8 tahun. "Saya biasa diusir dari rumah. Tidak tahu apa salah saya," kata Ani, kepada Tempo, Kamis, 9 Juli 2015.

Kendati gampang emosi dan ringan tangan, Rudi sebelumnya tak pernah memukuli Tiara yang merupakan anak kesayangannya. "Baru sekali dipukuli, eh anak saya malah dibunuh. Saya tidak terima dengan tindakan itu biar pun dia bapaknya," ucapnya. Ani menceritakan dirinya sebenarnya sudah lama ingin pisah dengan Rudi karena sifatnya itu. Namun Tiara selalu menghalangi.

Ani mengenang kekerasan fisik yang dialaminya beberapa tahun lalu. Ia memperlihatkan luka bakar di bahu kirinya karena oleh Rudi. Ani menyatakan tak tahu apa masalahnya. Tiba-tiba saja pria pengangguran itu menyerangnya tanpa alasan jelas. "Terkadang kalau dia jengkel, saya langsung diusir. Kalau tak mau pergi, diancam mau dipecahkan kepalaku," ucap dia.

Lebih jauh, perlakuan Rudi terhadap dua anaknya, Indriyani dan Hairil, disebutnya sangat tidak manusiawi. Rudi kerap menganiaya Indriyani dan Hairil hanya karena persoalan sepele. Biasanya kedua adik Tiara itu dipukuli dengan tangan maupun ikat pinggang. Terkadang pula mereka diangkat dan lantas dilempar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indriyani mengaku sering dipukuli ayahnya hanya karena masalah kecil. Misalnya, ketika pergi bermain bersama temannya, ketika pulang dirinya tiba-tiba langsung dipukuli secara brutal. Indriyani mengaku takut dengan ayahnya yang sangat kejam terhadapnya.

Rudi menganiaya anaknya di rumahnya di Jalan Rappocini Raya Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa, 7 Juli, sekira pukul 21.00 Wita. Dengan brutal dia memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu dan balok kayu. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sampai akhirnya dinyatakan tewas, Rabu, 8 Juli, sekitar pukul 07.00 Wita.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

9 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

12 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

16 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Dituntut 10 Tahun Penjara

21 hari lalu

Terdakwa mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 22 November 2023. Tim Jaksa Penuntut Umum KPK mendakwa Andhi Pramono, menerima gratifikasi sebesar Rp50,2 miliar, dan 264.500 dolar AS, serta 409.000 dolar Singapura sejak 2012 hingga 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Dituntut 10 Tahun Penjara

KPK menuntut bekas Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono, dengan hukuman pidana selama 10 tahun dan 3 bulan penjara perkara gratifikasi.


Perkara Gratifikasi Bea Cukai, Andhi Pramono Tak Tahu Badan Hukum Perusahaan Logistiknya

27 hari lalu

Terdakwa mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 22 November 2023. Tim Jaksa Penuntut Umum KPK mendakwa Andhi Pramono, menerima gratifikasi sebesar Rp50,2 miliar, dan 264.500 dolar AS, serta 409.000 dolar Singapura sejak 2012 hingga 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Perkara Gratifikasi Bea Cukai, Andhi Pramono Tak Tahu Badan Hukum Perusahaan Logistiknya

Bekas Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono mengaku tidak mengetahui bentuk badan hukum perusahaan logistik yang menjadi tempat dia berinvestasi.


Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Terbukti Langgar Administrasi Pemilu 2024, Ini Kronologi dan Sanksi Bawaslu

27 hari lalu

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meresmikan Pasar Rakyat Bunta di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (13 Feb).
Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Terbukti Langgar Administrasi Pemilu 2024, Ini Kronologi dan Sanksi Bawaslu

Mendag dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terbukti melanggar administrasi pemilu terkait cuti kampanye. Lantas, bagaimana kronologi dan sanksi Bawaslu?


Jokowi Ingin Bangun Makassar seperti Shenzhen di Cina

31 hari lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024. Foto Biro Pers dan Sekretariat Presiden
Jokowi Ingin Bangun Makassar seperti Shenzhen di Cina

Presiden Jokowi memanggil Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bachtiar Baharuddin di ke Istana Negara untuk membahas pembangunan Mamminasata.


Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024.
Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.


Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024. Foto Biro Pers dan Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.


Anies Baswedan dan JK Sarapan Bersama, Santap Nasi Kuning dan Coto Makassar

17 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan Wapres ke-10 dan ke12 RI, Jusuf Kalla sarapan bersama.
Anies Baswedan dan JK Sarapan Bersama, Santap Nasi Kuning dan Coto Makassar

Anies Baswedan dan Jusuf Kalla menyantap nasi kuning dan coto Makassar sebelum memulai agenda kampanye hari ini.