Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ganti Hercules C-130, TNI AU Incar Dua Pesawat Ini

Editor

Anton Septian

image-gnews
Pesawat militer Antonov An-70 dengan empat mesin, mengangkasa di atas bandara Le Bourget menjelang acara Paris Air Show ke 50, di Prancis (14/6). Pameran dirgantara ini akan berlangsung dari 17-23 Juni 2013. REUTERS/Pascal Rossignol
Pesawat militer Antonov An-70 dengan empat mesin, mengangkasa di atas bandara Le Bourget menjelang acara Paris Air Show ke 50, di Prancis (14/6). Pameran dirgantara ini akan berlangsung dari 17-23 Juni 2013. REUTERS/Pascal Rossignol
Iklan

TEMPO.COJakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara berencana mengganti pesawat angkut berat Hercules C-130 yang sudah uzur. Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, kajian mengenai calon pengganti Hercules itu sudah dikirim ke Kementerian Pertahanan. 

“Sudah kami kirim jauh-jauh hari sebelum kecelakaan Hercules A-1310 di Medan pekan lalu,” kata Agus kepada Tempo di Markas Besar TNI AU, akhir pekan lalu.

Dalam kajian yang dikirim ke Kementerian Pertahanan, TNI AU mengincar dua jenis pesawat angkut kelas berat, yakni Airbus A400M Atlas dan Antonov An-70. Soal harga masing-masing merupakan ranah Kementerian Pertahanan. 

Asisten Perencanaan KSAU Marsekal Muda M. Syafii mengatakan penggantian pesawat Hercules masuk program modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI bertajuk “Minimum Essential Force” (MEF). “Seharusnya masuk dalam rencana strategis pengadaan 2015-2019,” kata Syafii.

Marsekal Agus Supriatna berharap pemerintah memprioritaskan rencana pembelian pesawat angkut berat tersebut, terlebih setelah jatuhnya Hercules di Medan. Kecelakaan pesawat buatan 1964 itu merenggut 33 nyawa personel TNI AU dan enam anggota TNI AD serta 83 warga sipil yang ikut menumpang. 

TNI AU menduga Hercules tipe B buatan pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu jatuh karena salah satu mesinnya rusak dan tumbukan dengan menara radio Joy FM yang terpancang dalam radius 15 derajat dari ujung landasan Pangkalan Udara Suwondo, Medan.

Agus mengatakan pesawat angkut berat merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) penting untuk TNI AU. Pesawat jenis ini tidak hanya digunakan untuk misi militer, tetapi juga untuk misi kemanusiaan, seperti mengirim bantuan bila ada bencana alam. Selama ini TNI AU hanya mengandalkan 24 unit Hercules tipe B dan H, yang tersimpan di dua lokasi, yakni di Skuadron 31 Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Skuadron 32 Abdulrachman Saleh, Malang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tipe B dibuat tahun 1964, sementara tipe H tahun 1978-1982,” kata Agus.

Dia pun meminta pemerintah tidak membeli atau menerima hibah pesawat bekas dari negara asing karena bisa membahayakan pilot dan teknisi. TNI AU juga tak punya riwayat teknis pesawat bekas tersebut. “Berbahaya sekali kalau kami tak tahu pesawat itu pernah rusak apa saja. Berbeda kalau beli baru, kami tahu catatan kerusakan pesawat, jadi kami tahu cara perawatannya,” ujar Agus.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Ediwan Prabowo menyatakan kementeriannya setuju dengan rencana TNI AU itu. Sayangnya, Ediwan enggan menyebut besaran dana yang akan diupayakan pemerintah. “Yang jelas, pembelian tersebut masuk rencana strategis MEF 2016-2019,” kata Ediwan, kemarin. 

Parlemen memberi lampu hijau. Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan jika pemerintah mengajukan pembelian pesawat pengganti Hercules dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, DPR tidak akan menolak. “Asalkan dananya tersedia dan pemerintah membeli alutsista baru,” ujar Tantowi. “Sudah bukan saatnya lagi beli alutsista bekas.”

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

Petugas berada dilokasi kecelakaan pesawat militer Filipina Lockheed C-130 di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, 4 Juli 2021. Korban tewas sebagian besar meruapakan personel militer dan tiga warga sipil. Armed Forces of the Philippines - Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.


Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ini  dikembangkan oleh Lockheed Martin. Pesawat angkut taktis ini memiliki bobot angkut 19 ton yang  dapat membawa 92 tentara, atau 6 palet, atau 2-3 HMMWV, atau pengangkut personel lapis baja M113 tunggal. Untuk versi panjangnnya, C-130J-30 memiliki kapasitas muatan 20 ton. Itu bisa membawa 128 tentara, atau 8 palet dengan kargo. Lockheedmartin.com
Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.


Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis, 13 Desember 2018. TEMPO/Andita Rahma
Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.


Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Susy Susanti menyerahkan api obor Asian Games 2018 kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, yang didampingi Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir. Api Asian Games yang dibawa dari India ini tiba di Lanud Adisutjipto, Sleman, Yogyakarta, Selasa, 17 Juli 2018. ANTARA
Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.


Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Manny Pacquiao menginginkan laga melawan Lucas Matthysse. (boxingscene.com)
Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.


Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Manny Pacquiao dan Lucas Matthysse berpose di Manila, Filipina, 18 April dalam rangka promosi pertarungan mereka yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 15 Juli 2018.
Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.


Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

VP Corporate Secretary and Investor Relations PT Garuda Indonesia, Hengki Heriandono. TEMPO/Imam Sukamto
Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.


Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Sejumlah pesawat garuda menunggu proses boarding pass di terminal 2 F  Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Kamis (27/7). Pelaksanaan aksi mogok pilot Garuda di bandara Soekarno Hatta sama sekali tidak menimbulkan penumpukan penumpang. Tempo/Arie Basuki
Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.


KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) TNI Angkatan Udara (AU), Agus Supriatna, usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta Selatan, 3 Januari 2018. TEMPO/Lani Diana
KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.


HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara HUT ke-72 TNI AU di Skadron Udara 17 Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 9 April 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.