TEMPO.CO, Serang - Hingga pertengahan bulan Ramadan 1436 Hijriah atau dua pekan menjelang Lebaran 2015, kondisi sejumlah ruas jalan di Banten masih memprihatinkan, terutama jalur alternatif, yakni Serdang-Bojonegoro-Merak dan Cikande-Rangkasbitung (Cirabit).
“Ruas jalan alternatif menuju Merak yang cukup parah adalah Serdang-Bojonegara-Merak. Itu lubang-lubangnya cukup besar, parah. Begitu juga dengan ruas jalan Cirabit. Kami mohon maaf karena penanganan Cirabit masih proses tender, memang belum bisa dilakukan perbaikan,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten Widodo Hadi pada Jumat, 3 Juli 2015.
Berdasarkan data DBMTR, kondisi jalan per Juni 2015 untuk ruas jalan Serdang-Bojonegara-Merak mengalami rusak berat sepanjang 13 kilometer dari total 34,85 kilometer. Sementara ruas jalan Cikande-Rangkasbitung dari total 26,70 kilometer, 10 kilometer di antaranya rusak berat.
Widodo mengatakan kondisi tersebut karena proses tender belum selesai, sehingga pihaknya kesulitan untuk menetapkan pos anggaran. “Ini kan terkait dengan proses tender. Untuk jalan Bojonegara itu sudah ada pemenang tendernya. Walaupun masih baru saya sudah meminta agar lubang-lubang jalan ditutup. Lain halnya dengan Cirabit. Saya tidak bisa menjanjikan karena sampai sekarang masih proses tender. Jadi, mau pakai anggaran yang mana,” katanya.
Seorang warga Cikande, Kabupaten Serang, Ipin Firdaus, mengatakan ruas jalan yang menghubungkan Cikande, Kabupaten Serang, dengan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengalami kerusakan parah akibat banyak lubang. Ipin berujar pengguna jalan, baik sepeda motor maupun mobil harus ekstra hati-hati.
Menurut dia, selain lubang-lubang dengan kedalaman dan diameter bervariasi tersebar merata di lajur kanan dan kiri, mengelupasnya aspal hingga tergerusnya lapisan tanah di bawahnya menyebabkan pengguna jalan musti melambatkan laju kendaraannya. “Kerusakan jalan di sini sudah lama,” katanya.
WASI'UL ULUM