TEMPO.CO, Malang - Lima pesawat angkut militer jenis Hercules C-130 dikandangkan di Skuadron 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kelima pesawat Hercules C-130 itu dikandangkan menyusul jatuhnya Hercules C-130 A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 30 Juni 2015. Dari seluruh korban tewas, 12 di antaranya anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Letnan Kolonel Sutrisno mengatakan pengandangan kelima pesawat tersebut sesuai instruksi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna. “Belum tahu sampai kapan di-grounded (dikandangkan),” kata Sutrisno, Rabu malam, 1 Juli 2015.
Lima pesawat Hercules C-130 yang dikandangkan diparkir rapi menurut nomor registrasinya, yakni A-1316, A-1332, A-1330, A-1309, dan A-1305. Kelima pesawat Hercules C-130 itu baru datang dari penugasan di daerah lain.
Menurut Sutrisno, pengandangan dilakukan sampai seluruh proses investigasi jatuhnya Hercules A-1310 dan pemeriksaan menyeluruh kelayakan terbang Hercules tersisa tuntas.
Bila diketahui usia tua bukan menjadi penyebab kecelakaan Hercules A-1310, kemungkinan pesawat lain bisa dioperasikan lagi. “Mungkin saja begitu, tapi itu semua keputusan jadi kewenangan pimpinan,” ujar Sutrisno.
Pesawat Hercules C-130 dengan nomor lambung A-1310 jatuh dan menimpa permukiman penduduk di Jalan Jamin Ginting, Medan, pada Selasa lalu. Pesawat itu jatuh setelah dua menit lepas landas. Burung besi itu terbang dalam misi Penerbangan Angkutan Udara Militer.
ABDI PURMONO