TEMPO.CO, Malang - Pilot utama pesawat angkut militer Hercules C-130 A-1310 milik Skuadron 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh yang jatuh di Kota Medan pada Selasa kemarin tiba bersama tujuh jenazah lain di Pangkalan pada Rabu, 1 Juli 2015, pukul 22.00 malam. (Baca: TRAGEDI HERCULES: Wasiat Sang Teknisi Sebelum Dijemput Ajal)
Tujuh jenazah lagi atas nama Pembantu Letnan Satu Ngateman, Pembantu Letnan Satu Yahya Komari, Pembantu Letnan Satu Khohar, Pembantu Letnan Dua Parijo, Pembantu Letnan Dua Andi S, Pembantu Letnan Dua Agus Purwanto, dan Sersan Mayor Bambang Hermawan.
Berita baru:
Tawaran Lewat Telepon Ini Bikin Citra Dibunuh Suaminya
Tragedi Angeline Ogah Diperiksa, Margriet Melawan
Sedangkan dua jenazah lagi akan dikirim ke Pangkalan Abdulrachman Saleh, Kamis, 2 Juli. Kedua jenazah atas nama Pembantu Letnan Satu (Purnawirawan) Mulyono Sigit, dan jenazah anggota Batalion 462 Paskhas Pekanbaru atas nama Sersan Satu Irianto Sili. (Baca: Hercules Jatuh: Tabrak Panti Pijat, Begini Nasib Penghuninya)
Kedatangan jenazah disambut haru dan tangisan keluarga inti dan kerabat korban. Bahkan, Fitriana Hapsari, istri Kapten Sandy, sempat menangis histeris saat upacara penyambutan jenazah berlangsung.
Sebelumnya, Fitriana pun menangis keras saat dikunjungi Nyonya Nuraini Barhim, istri Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II Marsekal Muda TNI Barhim. Nuraini dan keluarga besar Angkatan Udara mendatangi rumah pasangan Sandy dan Fitriana di Blok H3 Nomor 67 Kompleks Amartas Pangkalan Abdulrachman Saleh. (Baca juga: HERCULES JATUH: DPR Duga Ada Pungutan Rp 900 Ribu bagi Sipil)
Nuraini datang untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus memberi semangat kepada Fitriana sekeluarga. Jenazah Kapten Sandy sendiri akan diberangkatkan ke dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semarang, Kamis, 2 Juli, sekitar pukul 7 pagi.
Nuraini akan mengusahakan agar Fitriana bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Fitriana yang bergelar dokter saat ini masih menjadi tenaga honorer di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. “Nanti akan kami usahakan Nyonya Sandy bisa jadi PNS dan dipindahtugaskan di Semarang," kata Nuraini.
Kapten Sandy meninggalkan Fitriana bersama dua bocah perempuan, yakni Zahra Anindya Putri Permana dan Zahira Maulidina Putri Permana yang masing-masing berusia 4,5 dan 2,5 tahun.
Berita Menarik Lainnya
Masukkan Model Cantik ke Kokpit, Dua Pilot Ini Dipecat
Heboh Pesan iPhone 6 Jadi Sabun, Ini Kisah dan Solusinya
Ajaib, Ditabrak Kereta, Terseret 200 M, Soni Blitar Selamat
Inggrid Hapsari, ipar Kapten Sandy, mengatakan keluarga menginginkan Sandy dimakamkan di Semarang karena banyak keluarga istrinya di sana. “Istrinya memang punya satu permintaan, yakni agar Kapten Sandy dimakamkan di Semarang,” kata Inggrid.
Dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Selasa lalu, pesawat Hercules C-130B dengan nomor penerbangan A-1310 jatuh menimpa permukiman. Pesawat yang dipiloti Kapten Sandy Permana itu hendak terbang menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, sebelum mengakhiri penerbangan hari itu di Bandar Udara Supadio, Pontianak. Pesawat tersebut mengangkut 12 kru dan 101 penumpang.
ABDI PURMONO